Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Setelah runtuhnya dua bank besar Amerika Serikat (AS) dan penarikan dana dari bank yang lebih kecil, kekhawatiran industri perbankan kini bergeser dari krisis ke pertumbuhan ekonomi.
Dilansir dari Reuters, Selasa (28/3), simpanan yang dimiliki oleh bank-bank kecil di AS turun sebesar US$ 119 miliar menjadi US$ 5,46 triliun setelah runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) pada tanggal 10 Maret, menurut data yang dirilis hari Jumat oleh Federal Reserve.
"Kami memperkirakan tekanan dalam sistem perbankan akan membebani pertumbuhan kredit, yang pada gilirannya akan mengurangi pertumbuhan PDB riil," tulis analis dari Goldman Sachs, Jan Hatzius.
Menurut Hatzius, pasar keuangan masih belum tenang karena kurangnya kejelasan mengenai kesediaan pemerintah untuk menjamin deposito nasabah. Selain itu, kata dia, investor juga khawatir mengenai kepercayaan para deposan yang terguncang dan ketidakpastian yang membayangi bank-bank kecil.
Baca Juga: Kurangi Rantai Pasokan dari China, AS dan Jepang Kerjasama Perdagangan Mineral
Kepala Ekonom Apollo Global Management, Torsten Slok mengatakan belanja konsumen mungkin akan menurun dikarenakan para nasabah memindahkan uang dari rekening giro mereka untuk disimpan pada rekening pasar uang.
Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari juga menuturkan, tekanan baru-baru ini di sektor perbankan dan kemungkinan terjadinya krisis kredit susulan membawa AS lebih dekat ke resesi.
Kebijakan-kebijakan pemerintah termasuk mengasuransikan deposito untuk pemberi pinjaman yang runtuh memang telah membatasi tekanan pada sistem keuangan, namun tak benar-benar menghilangkan tekanan.
"Tekanan sistem perbankan tetap tinggi, namun ada beberapa tanda-tanda stabilisasi. Pertumbuhan dalam pendanaan darurat bank tampaknya terlihat moderat," tulis analis Bank of America.