Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Nilai tukar dolar Australia (AUD) dan Selandia Baru (NZD) melemah tajam pada Jumat (19/9/2025), setelah data ekonomi domestik yang mengecewakan memicu spekulasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
Sementara itu, dolar AS justru menguat didorong oleh data ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan.
Baca Juga: Australia Tetapkan Target Pengurangan Emisi Sekitar 62%-70% pada Tahun 2035
Ekonomi NZ Terpuruk, RBNZ Tertekan
Dolar Selandia Baru atau kiwi menjadi yang paling terpukul setelah laporan kontraksi ekonomi yang lebih dalam dari perkiraan.
Kondisi ini membuat banyak analis menambahkan proyeksi penurunan suku bunga ke dalam prospek mereka, bahkan termasuk kemungkinan pemangkasan sebesar 50 basis poin pada pertemuan Oktober mendatang.
“Momentum pertumbuhan tetap lemah, dengan sedikit bukti bahwa siklus pelonggaran berhasil mendorong sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga,” ujar Andrew Boak, Ekonom Goldman Sachs.
Ia kini memperkirakan RBNZ akan menurunkan suku bunga 50 bps ke level 2,50% bulan depan, diikuti pemangkasan tambahan 25 bps pada November.
Pasar uang juga sepenuhnya telah mematok ekspektasi pemangkasan suku bunga 25 bps di Oktober, dengan peluang sekitar 25% untuk pemangkasan lebih besar, yakni 50 bps.
Secara keseluruhan, pasar menilai ada potensi pelonggaran moneter sebesar 71 bps dibandingkan 50 bps pada awal pekan ini.
Baca Juga: Ekonomi Australia Stabil, RBA Potong Suku Bunga November?
Dampak ke Pasar Valuta
Tekanan ini membuat kiwi jatuh ke level US$0,5881, setelah anjlok 1,4% pada sesi sebelumnya.
Posisi tersebut jauh dari puncak dua bulan di US$0,6007 yang disentuh awal pekan ini, dan kini menguji level dukungan di US$0,5833–0,5800.
Dolar Australia ikut melemah, stagnan di US$0,6610 setelah turun 0,6% pada Kamis. Padahal sebelumnya sempat menembus level tertinggi 11 bulan di US$0,6707 pada pertengahan pekan.
Meski demikian, aussie masih memiliki level penopang di kisaran US$0,6580.
Namun terhadap kiwi, dolar Australia justru menguat 0,8% ke level NZ$1,1278 pada Kamis, posisi tertinggi sejak Oktober 2022.
Baca Juga: ANZ Didenda Rp2,5 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah Regulator Keuangan Australia
Kontras Fundamental Australia dan NZ
“Secara siklus, cerita AUD terlihat lebih kokoh, dengan konsumsi dan perumahan yang mulai pulih, tingkat pengangguran relatif seimbang, serta inflasi yang stabil,” tulis analis JPMorgan dalam sebuah catatan.
“Sebaliknya, Selandia Baru menghadapi hilangnya momentum pertumbuhan, sementara inflasi diperkirakan akan menembus batas atas target. Kondisi ini menciptakan risiko campuran stagflasi,” tambahnya.
JPMorgan memperkirakan nilai tukar AUD/NZD akan menuju NZ$1,1300 pada akhir tahun ini.