Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - RIYADH. Koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang memerangi gerakan Houthi di Yaman mengatakan bahwa serangan terhadap fasiltias minyak Arab Saudi dilakukan dengan senjata Iran dan tidak diluncurkan dari Yaman sesuai dengan temuan awal.
Dilansir dari Reuters, juru bicara koalisi Kolonel Turki al-Malki mengatakan bahwa penyelidikan serangan yang dilakukan pada hari Sabtu, yang telah diklaim oleh kelompok Houthi yang berpihak Iran, masih berlangsung untuk menentukan lokasi peluncuran.
Baca Juga: Wall Street dibuka memerah terpapar efek penyerangan fasilitas minyak milik Aramco
"Hasil awal menunjukkan bahwa senjata tersebut adalah milik Iran dan kami saat ini sedang bekerja untuk menentukan lokasi peluncuran," kata Malki pada konferensi pers di Riyadh.
"Serangan teroris itu tidak berasal dari Yaman seperti yang dikatakan oleh milisi Houthi," lanjut dia.
Malki mengatakan pihak berwenang akan mengungkapkan lokasi dari mana drone diluncurkan pada konferensi pers di masa depan.
Iran telah menampik tuduhan yang tidak dapat diterima dari Amerika Serikat bahwa Teheran bertanggung jawab atas serangan terhadap fasilitas minyak Saudi yang memotong hampir setengah dari produksi kerajaan.
Jumlah tersebut setara dengan 5% dari pasokan minyak global.
Baca Juga: Situasi memanas, Iran: Rudal kami bisa menjangkau pangkalan dan kapal-kapal Amerika
Malki mengatakan negara pengekspor minyak utama dunia ini mampu melindungi energi vital dan situs ekonomi penting. "Tindakan pengecut ini sebagian besar menargetkan ekonomi global dan bukan Arab Saudi."
Diketahui Aliansi Muslim Sunni yang didukung Barat melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 untuk mencoba memulihkan pemerintah yang diakui secara internasional yang disingkirkan dari kekuasaan di ibukota Sanaa pada akhir 2014 oleh Houthi.
Gerakan ini telah meningkatkan serangan drone dan rudal di kota-kota Saudi tahun ini. Konflik ini sebagian besar dilihat di wilayah tersebut sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.
Baca Juga: Rusia: Dunia punya cadangan minyak yang cukup untuk menggantikan produksi Saudi