Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Pendukung Trump memecahkan jendela dan polisi mengerahkan gas air mata di dalam gedung. Kepala Polisi Metropolitan Washington Robert Contee mengatakan anggota kerumunan menggunakan bahan kimia yang mengiritasi untuk menyerang polisi dan beberapa lainnya terluka.
Itu adalah serangan paling merusak pada bangunan ikonik itu sejak tentara Inggris membakarnya pada tahun 1814, menurut U.S. Capitol Historical Society.
Baca Juga: Wall Street menguat dengan satu kemenangan Demokrat, Dow Jones rekor lagi
Adegan kacau terjadi setelah Trump, yang sebelum pemilihan menolak untuk berkomitmen untuk transfer kekuasaan secara damai jika dia kalah, berbicara kepada ribuan pendukung di dekat Gedung Putih, mengulangi klaim tidak berdasar bahwa pemilihan itu dicuri darinya karena penipuan dan penyimpangan yang meluas.
Trump mengatakan kepada para pendukung bahwa mereka harus berbaris di Capitol untuk mengungkapkan kemarahan mereka pada proses pemungutan suara dan menekan pejabat terpilih mereka untuk menolak hasil, mendesak mereka "untuk bertarung."
Biden, seorang Demokrat yang mengalahkan Trump dalam pemilihan 3 November dan akan menjabat pada 20 Januari, mengatakan aktivitas para pengunjuk rasa merupakan sebuah pemberontakan.