/2025/11/25/586445469.jpg "Korban Tewas Akibat Banjir di Asia Tenggara Tembus 183 Jiwa, Evakuasi Terus Dikebut")
Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA/BANGKOK. Jumlah korban tewas akibat banjir yang melanda sebagian besar kawasan Asia Tenggara meningkat menjadi setidaknya 183 orang pada Jumat (28/11/2025), seiring upaya pemerintah di berbagai negara untuk mengevakuasi warga, memulihkan jaringan listrik dan komunikasi, serta mempercepat operasi pemulihan setelah air mulai surut.
Selama sepekan terakhir, wilayah luas di Indonesia, Malaysia, dan Thailand mengalami hujan deras akibat siklon, termasuk terbentuknya badai tropis langka di Selat Malaka. Di Sri Lanka, siklon terpisah juga menewaskan 46 orang, menurut otoritas setempat.
Indonesia: 94 Tewas di Sumatra, Warga Terisolasi dan Kehabisan Pasokan
Di Indonesia, khususnya pulau Sumatra yang paling terdampak, jumlah korban tewas mencapai 94 orang berdasarkan data dari tiga pemerintah provinsi pada Jumat siang.
Baca Juga: Asia Tenggara Darurat Cuaca Ekstrem: Vietnam, Thailand, & Malaysia Dilanda Banjir
Di wilayah Padang Pariaman, yang mencatat total 22 korban jiwa, ketinggian air mencapai lebih dari satu meter, sementara banyak warga masih belum dijangkau tim SAR.
“Kami kehabisan persediaan dan makanan,” ujar Muhammad Rais, warga berusia 40 tahun, yang terpaksa mengungsi ke lantai dua rumahnya sejak Kamis akibat air yang terus naik.
Sebagian wilayah Sumatra masih mengalami gangguan komunikasi, dan pemerintah bekerja keras memulihkan aliran listrik serta membuka akses jalan yang tertimbun material longsor, kata Abdul Muhari, juru bicara BNPB.
Ia menambahkan bahwa bantuan dan personel penyelamat akan terus diterjunkan melalui jalur udara sepanjang Jumat.
Thailand: 87 Korban Jiwa, Lebih dari 3,5 Juta Warga Terdampak
Pemerintah Thailand dalam pernyataannya menyebutkan bahwa 87 orang tewas akibat banjir yang melanda delapan provinsi di wilayah selatan negara itu. Lebih dari 3,5 juta warga terdampak bencana tersebut.
Di kota Hat Yai, salah satu wilayah paling parah, hujan mulai mereda pada Jumat. Namun, banjir setinggi mata kaki masih terlihat, listrik belum pulih sepenuhnya, dan warga baru mulai menaksir kerusakan yang terjadi selama sepekan terakhir.
Salah satu warga mengatakan ia telah “kehilangan segalanya.”
Warga lain yang tidak mengalami banjir langsung tetap terdampak akibat akses yang terputus.
Baca Juga: Hujan Lebat Sebabkan Banjir di Gaza, Pengungsi Palestina Kehilangan Tempat Berteduh
“Semua hal jadi terdampak bagi kami, dalam segala hal,” kata Somporn Petchtae, 52 tahun.
“Rumah saya tidak banjir, tetapi saya terjebak seperti berada di pulau karena tidak bisa ke mana-mana,” tambahnya.
Malaysia: Ratusan Warga Dievakuasi dari Thailand, Ribuan Masih Mengungsi
Di Malaysia, dua orang dilaporkan tewas akibat badai. Badai tropis Senyar yang mendarat tengah malam telah melemah, namun otoritas meteorologi masih bersiaga menghadapi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang berisiko bagi kapal kecil.
Jumlah pengungsi yang masih berada di pusat evakuasi mencapai 30.000 orang, turun dari lebih dari 34.000 pada Kamis.
Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan telah mengevakuasi 1.459 warga Malaysia yang terjebak di lebih dari 25 hotel terdampak banjir di Thailand. Pemerintah memastikan upaya penyelamatan sekitar 300 warga lainnya yang masih berada di zona banjir akan terus dilanjutkan.
