CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Korea Selatan & AS menganalisa peluncuran misil


Selasa, 29 Agustus 2017 / 07:08 WIB
Korea Selatan & AS menganalisa peluncuran misil


Sumber: The Guardian | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Korea Utara meluncurkan misil balistik yang melewati Jepang pada Selasa (29/8) pagi. Misil ini jatuh dan pecah di Samudra Pasifik sebelah utara Jepang.

Sistem peringatan Jepang, J-Alert menyala dan memperingatkan penduduk, terutama di wilayah utara, untuk mengambil tindakan pencegahan. Sedangkan militer Jepang tidak berupaya menjatuhkan misil ini. Tidak ada juga laporan adanya rontokan dari misil.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap yang mengutip militer Korea Selatan mengungkapkan, Korea Utara menembakkan misil ini dari Sunan yang terletak di dekat ibukota Korea Utara, Pyongyang. Laporan militer Korea Selatan menyebut, misil ini ditembakkan pada pukul 5.57. "Misil melewati Jepang," kata Joint Chiefs of Staff (JCS) kepada Yonhap.

NHK melaporkan, misil ini melewati Hokkaido, pulau paling utara Jepang, jatuh pukul 6.06 waktu Jepang. Misil ini pecah menjadi tiga bagian. Misil ini jatuh di laut 1.180 km timur Tanjung Erimo, Hokkaido. 

JCS mengatakan, Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) tengah menganalisa peluncuran ini. Misil meluncur sekitar 2.700 km dengan ketinggian 550 km.

The Guardian melaporkan, ada laporan tak terkonfirmasi bahwa Korea Utara meluncurkan beberapa misil. Saat ini belum diketahui jenis misil yang diluncurkan melewati Jepang.

Ada spekulasi bahwa peluncuran misil ini merupakan bentuk protes terhadap latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan serta beberapa negara lain. Latihan gabungan ini berjalan seiring memanasnya tensi di Semenanjung Korea.

AS dan Korea Selatan mengatakan, latihan ini merupakan peluang untuk memperkuat kemampuan pertahanan. Tapi, Korea Utara menganggap latihan ini merupakan latihan perang melawan Koea Utara.

Senin lalu, Korea Utara mengatakan akan mengajukan komplain atas latihan gabungan ini ke Dewan Keamanan PBB. Korea Utara menganggap, manuver tahunan ini merupakan provokasi sembarangan di tengah naiknya tensi wilayah Korea.

Ja Song-nam, perwakilan Korea Utara di PBB mengatakan, latihan ini provokatif dan agresif ketika situasi di semenanjung seperti bom waktu yang bisa meledak setiap saat. 

Jurubicara kementerian luar negeri AS mengatakan, satu-satunya tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Korea Selatan. "Latihan tahunan ini transparan, berorientasi pertahanan dan dilaksanakan secara rutin dalam 40 tahun," kata Grace Choi, dari biro Asia Pasifik kementerian luar negeri AS.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×