Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan bakal menyalip China dalam hal investasi untuk peralatan produsen chip canggih tahun depan. Menyusul kebijakan Amerika Serikat (AS) yang membatasi ekspor ke China.
Berdasarkan data dari SEMI, sebuah asosiasi semikonduktor global yang berbasis di AS, Korea kemungkinan akan meningkatkan investasinya terkait hal itu sebesar 41,5% menjadi US$ 21 miliar pada tahun 2024. Padahal China hanya mencatat peningkatan 2% menjadi US$ 16,6 miliar, menurut data dari SEMI, sebuah asosiasi semikonduktor global yang berbasis di AS.
Taiwan, rumah bagi pembuat chip kontrak terbesar di dunia, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, diperkirakan akan mempertahankan kepemimpinan globalnya dalam pembelanjaan peralatan hebat dengan senilai US$ 24,9 miliar pada tahun 2024, meningkat 4,2% dari tahun ini.
Baca Juga: Indeks Nikkei Rebound Karena Pelemahan Yen
“Secara keseluruhan, pengeluaran peralatan pabrik global diperkirakan akan meningkat 21% menjadi US$ 92 miliar pada tahun 2024 setelah turun 22% tahun ini karena permintaan chip yang lebih lemah dan inventaris yang lebih tinggi,” kata SEMI dikutip dari Bloomberg, Senin (27/3).
Pergeseran ini menggarisbawahi perjuangan China untuk mengamankan mesin penting guna meningkatkan chipnya karena pembatasan AS mempersulit akses peralatan yang dibeli dari segelintir pembuat seperti ASML Holding NV dari Belanda.
Pemerintah Belanda dan Jepang bergabung dengan pembatasan yang diberlakukan oleh AS pada ekspor ke China. Chip dan peralatan paling canggih dari perusahaan seperti Nvidia Corp dan Tokyo Electron Ltd dijauhkan dari tangan China.
Baca Juga: Toshiba Menerima Tawaran Pembelian Senilai US$ 15 Miliar dari Konsorsium Jepang
Pemasok peralatan pembuat chip AS termasuk Applied Materials Inc, Lam Research Corp, dan KLA Corp diperkirakan akan kehilangan miliaran penjualan tahun ini karena pembatasan AS terhadap China.
Dengan sebagian besar chip memorinya diproduksi di China dan meningkatnya kesadaran akan kegelisahan AS, Korea Selatan sekarang mencari peluangnya sendiri untuk meletakkan dasar bagi pengecoran karena melihat kontrak pembuatan chip menjadi mesin pertumbuhan terbesarnya untuk ekonomi.
Presiden Yoon Suk Yeol awal bulan ini mengumumkan rencana untuk berinvestasi di kluster pembuat chip di selatan Seoul yang menarik 300 triliun won atau setara US$ 230 miliar dari Samsung Electronics Co selama dua dekade berikutnya.
Samsung juga membangun pabrik semikonduktor di Texas untuk memenangkan lebih banyak bisnis pengecoran logam, khususnya di AS.