kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Toshiba Menerima Tawaran Pembelian Senilai US$ 15 Miliar dari Konsorsium Jepang


Jumat, 24 Maret 2023 / 11:17 WIB
Toshiba Menerima Tawaran Pembelian Senilai US$ 15 Miliar dari Konsorsium Jepang
ILUSTRASI. Toshiba Corp menerima tawaran pembelian dari konsorsium yang dipimpin Japan Industrial Partners Inc


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan pembuat elektronik, Toshiba Corp, menerima tawaran pembelian dari sebuah konsorsium Jepang.

Dewan perusahaan Toshiba menyetujui penawaran sekitar 2 triliun yen atau setara US$ 15,3 miliar dari sebuah grup yang dipimpin oleh perusahaan ekuitas swasta domestik Japan Industrial Partners Inc, atau 4.620 yen per lembar saham.

Tawaran tersebut sekitar 9,7% lebih tinggi dari harga penutupan saham Toshiba pada hari Kamis (23/3). Sahamnya naik 6,1% menjadi 4.471 yen pada pukul 9.09 pagi waktu setempat.

Seperti dilansir Bloomberg pada Jumat (24/3), sebagai langkah lanjutannya, perusahaan mengumumkan bahwa penawaran tender diharapkan akan dimulai pada akhir Juli ini dengan jadwal yang pasti akan diumumkan di kemudian hari.

Toshiba menyatakan, 17 perusahaan Jepang dan enam lembaga keuangan domestik akan berpartisipasi dalam pembelian ini. Orix Corp, Rohm Co, dan Chubu Electric Power Co, termasuk di antara daftar perusahaan-perusahaan tersebut.

Baca Juga: Akuisisi Toshiba, Penawar Terpilih Tampak Melewatkan Waktu Penyediaan Dana dari Bank

Langkah pembelian Toshiba ini dinilai dapat mengakhiri turbulensi selama bertahun-tahun di perusahaan Jepang setelah serangkaian skandal yang menjerumuskannya ke dalam kesulitan dan membuat perusahaan berada di jalur penjualan.

Manajemen Toshiba, pemerintah Jepang, dan sebagian besar pemegang saham asing yang vokal telah berselisih mengenai masa depan perusahaan. Para investor aktivis yang ingin memaksimalkan keuntungan, sementara pemerintah Jepang memprioritaskan  untuk menjaga teknologi dan bisnis yang sensitif agar tidak jatuh ke tangan asing.

"Salah satu masalah bagi Toshiba adalah kurangnya strategi yang konsisten karena perubahan arah yang konstan," kata Mio Kato, seorang analis di LightStream Research.

Sebelum mengalami penurunan permintaan untuk chip memori dan hard drive, konsorsium telah menawarkan sebanyak 5.500 yen per saham. Namun, Japan Industrial Partners menurunkan tawarannya beberapa kali sejak saat itu, karena kondisi pasar yang memburuk, sulitnya mendapatkan pembiayaan, dan pemangkasan proyeksi pendapatan Toshiba.

Jika Toshiba berhasil dibeli, ini akan menjadi salah satu transaksi terbesar di Asia di tahun ini di saat volume transaksi telah menurun. Selain itu, ini juga akan menjadi salah satu pembelian terbesar yang dipimpin oleh ekuitas swasta di Jepang.

Baca Juga: Toshiba Lanjutkan Penawaran Putaran II, Chubu Electric Disebut Bergabung Dengan JIP

Sekadar informasi, Toshiba telah mengalami bencana demi bencana selama delapan tahun terakhir, dimulai dengan skandal akuntansi pada tahun 2015 yang menghancurkan laba dan menyebabkan restrukturisasi di seluruh perusahaan.

Terungkapnya bisnis tenaga nuklir di Amerika Serikat juga menyebabkan kerugian sebesar US$ 6,3 miliar dan membuat perusahaan ini berada di ambang penghapusan saham. Perusahaan yang berbasis di Tokyo ini terpaksa menjual unit chip memori permata mahkotanya dan menawarkan saham yang diserbu oleh investor asing.

Sejak saat itu, para pemilik saham dan eksekutif di perusahaan ini berselisih mengenai masa depan perusahaan.



TERBARU

[X]
×