kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korea Selatan Meminta Dokter untuk Kembali Bekerja di tengah Pemogokan Berkepanjangan


Selasa, 18 Juni 2024 / 10:24 WIB
Korea Selatan Meminta Dokter untuk Kembali Bekerja di tengah Pemogokan Berkepanjangan
ILUSTRASI. Pemerintah Korea Selatan mengeluarkan perintah kembali bekerja bagi para dokter pada hari Selasa (18/6) .REUTERS/Carlos Barria/Files


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemerintah Korea Selatan mengeluarkan perintah kembali bekerja bagi para dokter pada hari Selasa (18/6) karena semakin banyak dokter termasuk profesor kedokteran yang bergabung dalam pemogokan selama berbulan-bulan untuk memprotes peningkatan penerimaan sekolah kedokteran.

Mengutip Reuters, Selasa (18/6), Menteri Kesehatan Cho Kyoo-hong mengatakan, sekitar 4% dari sekitar 36.000 klinik swasta telah memberitahu pemerintah tentang rencana penutupan pada hari Selasa untuk mengambil bagian dalam protes.

“Untuk meminimalkan kesenjangan medis, perintah kembali bekerja akan dikeluarkan pada pukul 9 pagi hari ini,” kata Cho dalam sebuah pengarahan.

Baca Juga: Dokter Korea Selatan Merencanakan Pemogokan 18 Juni untuk Memprotes Reformasi

Pemerintah sebelumnya mengeluarkan perintah kembali bekerja kepada para dokter peserta pelatihan yang mogok sebelum mencabut perintah tersebut awal bulan ini sebagai upaya perdamaian.

Berdasarkan undang-undang, dokter yang melanggar perintah kembali bekerja dapat menghadapi penangguhan izin kerja mereka atau dampak hukum lainnya.

Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan pemogokan para dokter itu menyesalkan dan mengecewakan.

“(Pemerintah) Tidak punya pilihan selain mengambil tindakan tegas terhadap tindakan ilegal yang mengabaikan pasien,” kata Yoon dalam rapat kabinet, sambil menawarkan untuk bekerja sama jika para dokter kembali bekerja.

Menurut survei yang dilakukan oleh lembaga jajak pendapat lokal yang dilakukan minggu lalu, hampir delapan dari 10 warga Korea Selatan menentang pemogokan dokter tersebut.

Beberapa dokter dan staf medis secara terbuka mengkritik tindakan kolektif tersebut sebagai tanggapan terhadap dorongan pemerintah untuk meningkatkan penerimaan sekolah kedokteran untuk mengatasi kekurangan dokter di negara tersebut.

Ada pula yang berargumentasi bahwa peningkatan jumlah dokter saja tidak akan banyak membantu dalam meningkatkan layanan penting dan daerah pedesaan sedang bergulat dengan kekurangan dokter yang semakin parah.

Baca Juga: Krisis Kesehatan di Korea Selatan Semakin Memburuk Imbas Pemogokan Dokter

Kantor berita Yonhap melaporkan, lebih dari separuh profesor kedokteran di rumah sakit Universitas Nasional Seoul pada hari Senin melakukan mogok kerja tanpa batas waktu.

Asosiasi Medis Korea, yang merupakan pengkritik utama reformasi pemerintah, berjanji akan melakukan mogok kerja pada hari Selasa.

Kelompok ini juga diperkirakan akan melakukan protes di Seoul pada hari yang sama, menyerukan pemerintah untuk mempertimbangkan terhadap rencana peningkatan penerimaan sekolah kedokteran.




TERBARU

[X]
×