CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Korea Utara Diduga Luncurkan Rudal, Tapi Gagal Total


Rabu, 16 Maret 2022 / 10:50 WIB
Korea Utara Diduga Luncurkan Rudal, Tapi Gagal Total


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara menembakkan "proyektil tidak dikenal" pada Rabu (16/3/2022) yang tampaknya gagal total tak lama setelah peluncuran. Hal itu diutarakan oleh militer Korea Selatan setelah media Jepang melaporkan dugaan peluncuran rudal oleh Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.

Melansir Reuters, peluncuran itu dilakukan setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan memperingatkan bahwa Korea Utara mungkin sedang bersiap untuk menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) pada jarak penuh untuk pertama kalinya sejak 2017.

Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) dalam sebuah pernyataan, proyektil itu ditembakkan dari lapangan udara di luar ibu kota Korea Utara, Pyongyang.

"Diduga gagal segera setelah peluncuran," kata pernyataan itu.

Sebuah sumber di Kementerian Pertahanan Jepang menyebut proyektil itu sebagai rudal balistik potensial, lapor lembaga penyiaran publik Jepang NHK.

Baca Juga: Korsel Curigai Tes ICBM, Kim Jong Un Serukan Perluasan Situs Peluncuran Luar Angkasa

Lapangan terbang tersebut telah menjadi lokasi beberapa peluncuran baru-baru ini, termasuk pada 27 Februari dan 5 Maret. Korea Utara mengatakan uji coba itu untuk mengembangkan komponen satelit pengintai dan tidak mengidentifikasi roket apa yang digunakannya. Namun, Seoul dan Washington mengatakan itu adalah uji coba dari sistem ICBM baru.

Reuters memberitakan, Korea Utara telah menembakkan rudal pada frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini, melakukan uji coba senjata kesembilan pada 5 Maret, sehingga menarik kecaman dari Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang.

Menurut pasukan AS di Asia, pada Selasa (15/3/2022) Kapal induk USS Abraham Lincoln memimpin latihan militer di Laut Kuning, dan artileri pertahanan udara di pangkalan udara Osan di Korea Selatan mengintensifkan latihan sebagai tanggapan atas peningkatan aktivitas rudal Korea Utara.

Baca Juga: Korea Utara Rayakan Ulang Tahun Mendiang Kim Jong Il Tanpa Acara Militer

Sistem ICBM baru, Hwasong-17, diresmikan pada parade militer pada 2020 dan muncul kembali pada pameran pertahanan pada Oktober 2021.

Peluncuran 27 Februari dan 5 Maret tidak menunjukkan jangkauan penuh rudal, dan analis mengatakan Korea Utara mungkin hanya menggunakan satu tahap rudal atau menyesuaikan volume bahan bakarnya untuk terbang di ketinggian yang lebih rendah.

Hwasong-17 akan menjadi ICBM terbesar Korea Utara, dan pemerintah tampaknya memulihkan beberapa terowongan di lokasi uji coba nuklirnya yang ditutup, kata pejabat AS dan Korea Selatan pekan lalu.

Korea Utara belum menguji ICBM atau bom nuklir sejak 2017, tetapi mengatakan bahwa mereka dapat melanjutkan pengujian tersebut karena pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat terhenti.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×