kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45963,73   -4,04   -0.42%
  • EMAS1.306.000 1,32%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korsel lepaskan ratusan tembakan peringatan ke pesawat tempur Rusia


Rabu, 24 Juli 2019 / 05:00 WIB
Korsel lepaskan ratusan tembakan peringatan ke pesawat tempur Rusia


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SEOUL. Pejabat Pertahanan Korea Selatan (Korsel) mengatakan, pesawat-pesawat tempur Korea Selatan menembakkan ratusan tembakan peringatan ke sebuah pesawat militer Rusia yang memasuki wilayah udaranya pada Selasa (23/7). Sementara Rusia membantah telah melanggar wilayah udara mana pun dan menuduh pilot Korsel gegabah.

Mengutip Reuters, insiden ini merupakan pertama kalinya sebuah pesawat militer Rusia melanggar wilayah udara Korea Selatan, kata seorang pejabat di Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan di Seoul. 

Baca Juga: AS dan Korsel sepakat tangguhkan latihan militer gabungan

Menurut Korsel, dua pesawat pembom Rusia dan dua pembom China memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ) bersama-sama pada Selasa pagi.

Sebuah pesawat peringatan dan kontrol awal Rusia yang terpisah kemudian dua kali melanggar wilayah udara Korea Selatan atas Dokdo, sebuah pulau yang diduduki oleh Korea Selatan dan juga diklaim oleh Jepang, yang menyebutnya Takeshima, tepat setelah jam 9 pagi (tengah malam GMT Senin), menurut militer Korea Selatan.

Namun, Kementerian pertahanan Rusia membantah bahwa pesawat pembom strategisnya telah melanggar wilayah udara Korea Selatan, lapor kantor berita RIA.

Baca Juga: 12 jam pertemuan yang hangat antara Kim Jong Un dan Presiden Korsel

Rusia menuding, pesawat militer Korsel melintasi jalur pembom Rusia dan tidak berkomunikasi dengan mereka. Bahkan Rusia mengatakan, ini bukan pertama kalinya pilot Korsel mengganggu penerbangan militer Rusia ke perairan netral atau internasional.

Sementera itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea Selatan bukan wilayah udara teritorial dan semua negara menikmati kebebasan bergerak di dalamnya.

Baca Juga: Konstruktor Senjata NAZI Jadi Kunci Sukses Misi ke Bulan

Penasihat keamanan utama Korea Selatan, Chung Eui-yong, mengajukan keberatan keras kepada Nikolai Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Rusia, meminta dewan untuk menilai insiden itu dan mengambil tindakan yang tepat, kata kantor kepresidenan Korea Selatan.

"Kami mengambil pandangan yang sangat suram dari situasi ini dan, jika diulang, kami akan mengambil tindakan yang lebih kuat," kata Chung, menurut kantor kepresidenan Korea Selatan.




TERBARU

[X]
×