kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -50.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Kredit China tumbuh sejak penjualan obligasi naik


Minggu, 17 Januari 2016 / 15:31 WIB
Kredit China tumbuh sejak penjualan obligasi naik


Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto

HONG KONG. Kredit baru di China mengalami kenaikan terbesar sejak perusahaan-perusahaan setempat meningkatkan pinjaman mereka di pasar surat utang korporasi pada Juni tahun lalu. Ini sekaligus menggeser ketergantungan perusahaan-perusahaan di China yang sebelumnya banyak menggantungkan diri dari bank negara sebagai sumber pendanaan mereka.

Laporan dari Bank Rakyat China, seperti dilansir Bloomberg, pembiayaan agregat tumbuh mencapai 1,82 triliun yuan pada akhir tahun lalu. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang sebesar 1,15 triliun yuan, pertumbuhannya tercatat tembus 58,2%.

Data ini menunjukkan, perusahaan-perusahaan di China mulai beralih ke sumber-sumber alternatif untuk pendanaan mereka. Ini merupakan pertanda bahwa ekonomi di China berangsur membaik, sembari mempertahankan nilai mata uangnya.

"Sektor riil relatif kuat. Pasokan kredit menawarkan dukungan yang kuat dan hal ini terkait dengan imbauan pemerintah pusat agar institusi keuangan membantu mendongkrak perekonomian," ujar Wong Tao, Chief China Economist UBS Group di Hong Kong.

Peningkatan penerbitan obligasi lantaran perusahaan-perusahaan di China lebih mudah masuk ke ke pasar surat utang ketimbang meminjam dari bank. "Alternatif pendanaan ini bahkan membantu perusahaan memangkas biaya kredit," terang dia.

Indeks Harga Saham Gabungan di Shanghai memasuki masa suram setelah sempat melorot 20% pada Desember 2015 lalu. Indeks kembali turun 3,6% pada akhir pekan lalu dan memperpanjang masa suram di pekan ini dengan penurunan mencapai 9%. Tidak cuma itu, yuan China mengalami pergeseran baik di pasar onshore maupun offshore.

Melonggarkan moneter

Pelonggaran moneter bank sentral China telah menurunkan biaya pinjaman dan memacu penjualan obligasi. Perusahaan-perusahaan China melempar utang sebesar 8,1 triliun yuan tahun lalu. Data Bloomberg menyebut, ini yang tertinggi dalam sejarah atau meningkat 34% dari tahun 2014 silam.

Menurut ChinaBond, pengembangan hasil antara obligasi korporasi di atas lima tahun dan obligasi pemerintah jatuh 69 basis poin tahun lalu. Penurunan ini tertinggi sejak tahun 2007 silam.

Bahkan, pengembang properti China yang selama ini sering melakukan pinjaman luar negeri, mulai beralih ke obligasi dalam negeri untuk menghindari peningkatan biaya utang dari pelemahan nilai mata uang lokal.

Sebaliknya, bank enggan menyalurkan lebih banyak kredit karena terlalu khawatir dengan kondisi saat ini. Kredit baru dalam mata uang yuan mengalami perlambatan menjadi hanya 597,8 miliar yuan pada akhir tahun lalu. Pertumbuhan pasokan uang meningkat 13,3% dari tahun sebelumnya.

"Permintaan kredit masih lemah dan bank-bank komersial masih enggan untuk menyalurkan kredit mengingat peningkatan risiko kredit," tutur Ekonom Australia and New Zealand Banking Group Ltd pimpinan Liu Li-Gang.

Kredit macet naik ke posisi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir mencapai 1,2 triliun yuan pada akhir September 2015 lalu. Tanda-tanda penghapusan buku kredit macet untuk tujuan bersih-bersih dari perusahaan yang hanya mengandalkan subsidi pemerintah pun semakin kentara.

Untuk keseluruhan tahun 2015, Zhou Hao, Ekonom Commerzbank AG Singapura menambahkan, kenaikan terbesar dalam pembiayaan agregat berasal dari perusahaan pembiayaan yang datang melalui obligasi dan pasar saham.

"Bagi kami, bank komersial memiliki sedikit insentif untuk memberikan pinjaman langsung ke korporasi, terutama karena kekhawatiran di kredit usaha kecil dan menengah. Kami beralih ke pasar modal untuk membiayai perusahaan secara tidak langsung. Ini sekaligus mengisyaratkan perubahan struktural dalam sistem pembiayaan di China," pungkasnya.




TERBARU

[X]
×