Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Hubungan Amerika Serikat dengan Iran dipastikan kian memanas. Kali ini, hal yang menjadi fokus adalah langkah Iran yang mengirim lebih banyak tanker ke Venezuela dalam apa yang disebutnya perdagangan legal antara kedua negara.
Melansir Jerusalem Post, hal tersebut menjadi tantangan sendiri bagi AS agar tidak lagi menemui kegagalan dalam mencegah pengiriman bahan bakar dari Iran ke Caracas. Sekarang Iran sedang menguji ombak lagi. Teheran mengetahui, jaksa penuntut AS telah berusaha untuk menyita pengiriman bahan bakar empat tanker Iran yang tengah menuju Venezuela.
Krisis terakhir meletus pada Mei ketika lima tanker Teheran berlayar ke Venezuela dari pelabuhan Shaheed Rajaee di Iran. Menurut laporan media Iran, tanker-tanker ini telah dimuat pada bulan Maret dengan 42 juta liter (1,5 juta barel) bensin.
Baca Juga: Fasilitas nuklir Iran terbakar, ada kemungkinan sabotase
Baik Iran maupun Venezuela sama-sama memiliki perekonomian yang buruk. Venezuela menikmati dukungan dari Rusia dan Turki dalam upayanya untuk keluar dari sanksi isolasi AS.
Media Iran mengatakan, AS telah gagal di masa lalu untuk menggulingkan rezim Presiden Nicolas Maduro di Venezuela. Iran sekarang dengan cermat mengikuti upaya penuntut federal AS untuk mencegah pengiriman tanker minyak. Iran mengatakan, keempat tanker tersebut melakukan perjalanan di bawah bendera Liberia, sebuah bendera umum untuk pengiriman internasional.
Baca Juga: Putin kecam Amerika Serikat yang jatuhkan sanksi baru atas Suriah
Departemen Keuangan AS menargetkan para kapten kapal tanker yang berlayar sebelumnya untuk dikenai sanksi.
AS tampaknya berusaha untuk merebut isi dari keempat kapal tanker yang sekarang dalam perjalanan ke Venezuela. The Associated Press melaporkan bahwa AS telah mengajukan keluhan sipil melalui pengadilan federal Distrik Columbia yang menyatakan bahwa seorang pengusaha menengahi pengiriman barang-barang milik organisasi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC). Menurut daftar AS, IRGC masuk ke dalam organisasi teroris.