Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan Presiden Donald Trump kembali menjadi sorotan internasional setelah mengumumkan rencana kenaikan tarif impor terhadap kayu lunak asal Kanada hingga 27%, dan berpotensi melebihi 50% dalam waktu dekat.
Kebijakan ini bukan hanya memicu ketegangan dagang, tetapi juga berisiko besar mengganggu produksi kertas toilet dan tisu rumah tangga di Amerika Serikat. Berdasarkan laporan Bloomberg News, langkah ini mengancam ketersediaan northern bleached softwood kraft pulp (NBSK), bahan utama dalam pembuatan produk sanitasi kertas.
NBSK: Komponen Vital Industri Kertas Toilet yang Bergantung pada Kanada
Mengutip Quartz, NBSK merupakan jenis pulp serat panjang berkualitas tinggi yang tak tergantikan dalam produksi kertas toilet dan handuk kertas. Amerika Serikat mengimpor sekitar dua juta ton NBSK per tahun dari Kanada, menjadikannya sumber utama dalam rantai produksi.
Pabrik-pabrik kertas AS dirancang secara spesifik untuk menggunakan jenis pulp dari pabrik-pabrik tertentu di Kanada. Maka dari itu, gangguan sekecil apa pun pada pasokan ini dapat menyebabkan kelumpuhan dalam kapasitas produksi domestik.
Baca Juga: Staf Trump Bongkar Peran Besar Elon Musk di Gedung Putih Usai Tinggalkan DOGE!
Dampak Langsung: Penutupan Pabrik, Kelangkaan Pasokan, dan Kenaikan Harga
Kenaikan tarif yang signifikan berpotensi menyebabkan pabrik penggergajian kayu di Kanada gulung tikar. Hal ini akan menurunkan pasokan serpihan kayu yang menjadi bahan mentah untuk produksi NBSK.
Seiring menipisnya bahan baku, pabrik pulp akan dipaksa menghentikan operasi secara sementara, mengurangi kapasitas produksi nasional. Mengingat sifat pasar pulp yang sangat rapuh dan bergantung pada keseimbangan pasokan-permintaan, hal ini berisiko menciptakan kelangkaan produk yang mirip dengan situasi panic buying di awal pandemi COVID-19.
Ketergantungan Produksi AS pada Pabrik-Pabrik Kanada
Berbeda dari anggapan umum, substitusi pasokan pulp dari negara lain seperti Brasil, Rusia, atau Skandinavia bukanlah solusi instan. Banyak pabrik di AS hanya dapat beroperasi optimal dengan pulp dari pabrik Kanada tertentu karena kesesuaian teknis yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Proses adaptasi terhadap jenis pulp yang berbeda membutuhkan investasi besar, waktu panjang, dan risiko penurunan kualitas produk akhir.
Eskalasi Perang Dagang dan Efek Domino terhadap Ekonomi Domestik
Langkah tarif terhadap kayu lunak Kanada adalah bagian dari kebijakan perdagangan yang lebih luas yang diumumkan Trump, termasuk tarif sebesar 25% untuk kendaraan dan suku cadangnya — termasuk produk yang diproduksi oleh perusahaan AS di Kanada.
Baca Juga: AS Ingin Berunding Tarif dengan China, Trump Mengalah?
Mulai 2 April, bea masuk tertunda terhadap produk Kanada dan Meksiko sebesar 25% juga akan mulai diberlakukan. Jika ditambah dengan tarif keamanan nasional yang sedang dikaji, total tarif terhadap produk Kanada dapat mencapai 52%.
Kebijakan ini menciptakan efek domino: dari penurunan pasokan bahan baku, menurunnya produksi, hingga kemungkinan kenaikan harga barang konsumsi rumah tangga seperti tisu dan kertas toilet. Bukan tidak mungkin, konsumen Amerika akan kembali menghadapi rak kosong dan inflasi harga untuk produk dasar yang seharusnya tersedia secara stabil.
Perspektif Industri: Kanada Tetap Jadi Pemasok Paling Andal
Menurut Frederic Verreault, Wakil Presiden Urusan Korporat di Les Chantiers de Chibougamau, Quebec, alasan utama industri AS memilih pulp dari Kanada bukan semata karena hubungan dagang, tetapi karena kualitas produk Kanada telah menyatu dengan sistem produksi Amerika.
“Mereka tidak membeli produk kami karena kami menarik,” ujarnya, “mereka membeli karena produk kami adalah yang terbaik dan paling terintegrasi dalam pabrik mereka.”