Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada hari Selasa (4/4), Finlandia resmi menjadi anggota baru NATO. Keanggotaan itu jelas memicu kecaman dari Rusia yang menyebutnya sebagai kesalahan bersejarah yang bisa berbahaya.
Melansir Reuters, aktivis pro-Kremlin di Moskow mengadakan demonstrasi anti-NATO di depan Kedutaan Besar AS. Slogan-slogan seperti "Hentikan NATO" dan "NATO adalah sponsor Nazisme" digaungkan.
Tidak hanya para aktivis, kecaman juga datang dari tubuh pemerintah. Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan bahwa keanggotaan Finlandia di NATO menciptakan risiko perluasan konflik yang signifikan.
Bagi Kremlin, bergabungnya Finlandia ke NATO membuat Rusia terpaksa mengambil tindakan balasan atas penyebaran militer dan infrastruktur yang nantinya akan hadir di Finlandia.
Baca Juga: Senjata Nuklir Rusia di Belarusia akan Ditempatkan di Sayap Timur NATO
"Ekspansi lebih lanjut dari NATO adalah gangguan terhadap keamanan kami dan kepentingan nasional Rusia," kata Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Finlandia melakukan kesalahan bersejarah yang berbahaya dengan bergabung dengan NATO.
Menurut pihak kementerian, status anggota NATO akan melemahkan pengaruh Finlandia di panggung di dunia. Di saat yang sama, hubungan baik Finlandia dengan Rusia juga akan rusak.
Sejauh ini Rusia melihat kebijakan non-blok militer Finlandia merupakan faktor penting dalam membangun kepercayaan di wilayah Laut Baltik dan benua Eropa secara keseluruhan.
Baca Juga: Finlandia Gabung NATO, Rusia Siap Menumpuk Militer di Barat Laut
"Finlandia telah menjadi salah satu anggota kecil aliansi yang tidak memutuskan apapun, kehilangan suara khususnya dalam urusan internasional. Kami yakin sejarah akan menilai ini sebagai langkah yang tergesa-gesa," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.
Finlandia secara resmi bergabung dengan NATO pada hari Selasa dan saat ini benderanya telah berkibar di luar markas besar NATO di Brussel. Ini menandai pergeseran kebijakan bersejarah yang ditimbulkan oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Rusia dan Finlandia berbagi perbatasan sepanjang 1.300 km. Merespons bergabungnya Finlandia ke blok pertahanan tersebut, Rusia mengatakan akan memperkuat divisi militer yang ditempatkan di barat dan barat lautnya.