Sumber: Reuters | Editor: Dessy Rosalina
WASHINGTON. Ambisi Amerika Serikat (AS) kembali menguasai peta perekonomian global mendapat sedikit kemajuan. Tengok saja, sepanjang kuartal III kemarin, ekonomi AS terus membaik.
Departemen Perdagangan AS baru saja mengoreksi data produk domestik bruto (PDB). Dalam revisi data terbaru, PDB AS sepanjang periode kuartal III 2013 tumbuh sebesar 3,6% dibandingkan periode sama di tahun 2012 (year on year/yoy).
Pencapaian ini lebih tinggi dari perkiraan awal. Bulan November kemarin, pemerintah AS menghitung bahwa PDB selama kuartal III tumbuh 2,8% (yoy).
Kabar mengejutkan lain, pertumbuhan ekonomi AS di kuartal III merupakan pertumbuhan tertinggi sejak kuartal I 2012. Pemicu revisi data PDB adalah meningkatnya data produksi barang.
Millan Mulraine, Ekonom Senior TD Securities, menilai pencapaian ekonomi di kuartal III tidak berdampak banyak terhadap kuartal IV. "Pertumbuhan rentan karena ditopang pertumbuhan produksi barang. Sementara daya beli domestik masih melemah," ujar Mulraine.
Catatan saja, tingkat produksi barang produsen di kuartal tiga terhitung sebesar US$ 116,5 miliar di kuartal III. Ini adalah prestasi tertinggi sejak kuartal I 1998.
Sementara, daya beli domestik hanya tumbuh 1,8% di kuartal III 2013. Angka ini terkoreksi dari estimasi sebelumnya yang sebesar 2,1%.
Di sisi lain, aktivitas belanja konsumen masih terbilang lemah. Di kuartal III lalu, belanja konsumen yang menyumbang 2/3 dari total aktivitas ekonomi AS, direvisi menjadi tumbuh 1,4%. Ini merupakan level terendah sejak kuartal IV 2009. Estimasi awal, tingkat belanja konsumen tumbuh 1,5%.
Pengetatan stimulus
Meski menunjukkan pertumbuhan nan kuat di kuartal III 2013, ekonomi AS diperkirakan kembali melambat di kuartal IV mendatang. Sebab, AS mengalami penghentian operasional (shutdown) sebanyak 16 hari di bulan Oktober.
Prediksi ekonom, PDB AS di kuartal IV 2013 tumbuh di bawah level 2%. Namun, pasar meramal, potret tenaga kerja AS mengalami perbaikan.
Tingkat pengangguran diprediksi membaik ke level 7,2%, dari 7,3% di November. Departemen Tenaga Kerja AS dijadwalkan merilis tingkat pengangguran pada Jumat (6/12) waktu setempat.
Yang menarik, data PDB yang lebih kinclong ini kembali memunculkan kekhawatiran pengetatan stimulus oleh The Fed. "Revisi PDB ini memang sepenuhnya mengindikasikan bahwa ekonomi telah kuat," ujar Dennis Lockhart, Gubernur The Fed Atlanta.
Lockhart mengatakan, The Fed masih menganggap ekonomi AS tumbuh dalam level sedang.
Yang pasti, revisi data PDB ini menjadi salah satu acuan The Fed untuk memutuskan kebijakan stimulus. The Fed bakal menggelar rapat bulanan (FOMC) pada 17-18 Desember mendatang.