Sumber: Bloomberg |
MILAN. Burberry Group Plc, perusahaan yang menjual fesyen mewah terbesar di Inggris, mengatakan bahwa penjualan pada kuartal keempat lalu meningkat 14%.
Revenue dalam tiga bulan per 31 Maret naik menjadi 334 juta pounds atau setara dengan US$ 486 juta, dari 292 juta pounds pada periode yang sama di tahun lalu. Perolehan itu lebih tinggi ketimbang perkiraan tengah dari 7 analis yang disurvei oleh Bloomberg yang menyebutkan Burbery akan mengantongi 318 juta pounds.
Burberry menegaskan, penjualan yang tidak memasukkan dampak nilai tukar mata uang, anjlok sebesar 5%, lebih kecil dari perkiraan Citigroup Inc. yang menyebutkan penjualan Burberry akan menyusut 7%.
Produsen sejumlah barang mewah ini menahan pembukaan gerai baru, memangkas pekerja di Inggris dan Spanyol, dan memperkenalkan tas denim lebih murah 125 pound untuk memproteksi laba dari krisis global kali ini.
"Memasuki tahun baru, kami percaya bahwa Merek Burberry dan operasionalnya akan berada di posisi yang baik untuk menangkap peluang yang ada," kata Chief Executive Officer Angela Ahrendts.
Menurut Analis Deutsche Bank AG Warwick Okines, penyumbang hasil penjualan Burberry, 90%-nya berasal dari luar Inggris. Nilai euro 20% lebih tinggi terhadap pounds pada kuartal pertama tahun ini dan dolar AS 38% lebih tinggi dari pounds. Hal ini mendorong revenue pada konversi ke pounds.
Menurut hitungan industrial oleh asosiasi Italia Altagamma bulan lalu, penjualan barang-barang mewah akan anjlok 20% tahun ini.
