Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
NEW YORK. Sepeninggal mendiang Steve Jobs tidak memadamkan kinerja Apple Inc. Coba tengok rapor kinerja Apple di kuartal pertama tahun ini. Dalam tiga bulan pertama, Apple berhasil menjual 61,2 juta unit iPhone, melampaui ekspektasi analis.
Jumlah itu naik 40% ketimbang pencapaian tahun lalu (year on year/yoy). Pendapatan Apple pun mendaki 27% menjadi US$ 58 miliar. Alhasil, laba bersih produsen smartphone ini tumbuh 33% menjadi US$ 13,6 miliar.
Mesin pencetak laba Apple kali ini datang dari China. Untuk pertama kalinya, penjualan iPhone di China lebih tinggi ketimbang negara asal, Amerika Serikat (AS). Di Negeri Tembok Besar, pendapatan Apple naik 71% menjadi sekitar US$ 16,8 miliar.
Musim Imlek atau Tahun Baru China mendongkrak penjualan Apple. "Pertumbuhan ekonomi konsumen kelas menengah China menguntungkan kami," ujar Tim Cook, CEO Apple Inc, kemarin.
Sayangnya, kinerja Apple masih tertahan penjualan iPad. Tablet buatan pabrikan Apple ini hanya terjual 12,6 juta unit di seluruh dunia, turun 23% dari tahun lalu. Hanya saja, Apple belum mau buka-bukaan soal kinerja penjualan jam tangan pintar Apple Watch yang meluncur perdana ke pasar pada 10 April 2015.
Kinerja kinclong membuat Apple royal terhadap investor. Dividen Apple dari laba bersih kuartal I naik 11% menjadi US$ 0,52 per saham. Apple juga menambah bujet pembelian saham kembali (buyback) menjadi US$ 140 miliar di tahun ini. Tahun 2014, Apple buyback saham senilai US$ 90 miliar. Estimasi Apple, kebutuhan anggaran program buyback sahamnya mencapai US$ 200 miliar hingga Maret 2017.
Berpotensi naik
Kendati royal, neraca Apple masih sehat. Akhir Maret 2015, kas dan setara kas masih jumbo di kisaran US$ 193,5 miliar. Angka ini naik US$ 15 miliar ketimbang kuartal IV-2014.
Menatap kuartal II tahun ini, Apple memproyeksikan, laba bersih berpotensi naik 32,7% menjadi US$ 13,57 miliar atau US$ 2,33 per saham. Kuartal II tahun lalu, Apple membukukan laba bersih US$ 10,22 miliar atau US$ 1,66 per saham.
Strateginya, Apple bakal membuka 25 gerai baru di China dalam tempo dua tahun mendatang. Di China, Apple mengandalkan partner distributor terbesar di dunia, China Mobile, untuk mendongkrak penjualan.
Yang pasti, persaingan di pasar smartphone kian ketat. Tahun lalu, Samsung dan Apple masing-masing memiliki pangsa pasar 23,8% dan 12%. Disusul Xiaomi dengan pangsa pasar 5,3%.