Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Kinerja DBS Group Holdings pada kuartal ketiga merosot akibat tingginya pencadangan untuk industri minyak dan gas. Bank yang berpusat di Singapura ini mencatatkan lonjakan pencadangan 87% menjadi S$ 815 juta.
Ini adalah pencadangan terbesar DBS dalam 15 tahun terakhir. "Pengakuan atas efek pelemahan industri minyak dan gas yang tersisa ini akan mengembalikan fokus investor pada kinerja operasional dan agenda digital kami," kata Piyush Gupta, CEO DBS seperti dikutip Reuters.
Dalam dua tahun terakhir ini, perusahaan minyak lepas pantai merestrukturisasi utang terhadap DBS karena rendahnya harga dan penundaan proyek.
Laba bersih DBS berada di level S$ 822 juta untuk tiga bulan yang berakhir September. Angka ini merosot 23% dari periode yang sama tahun lalu S$ 1,07 miliar. Laba bersih ini pun jauh di bawah rata-rata estimasi analis yang dikompilasi Thomson Reuters I/B/E/S di angka S4 1,13 miliar.
DBS mengatakan, eksposur sektor minyak dan gas mencapai S$ 5,3 miliar. Angka ini kurang dari 2% dari total portofolio kredit DBS.
Harga saham DBS di Bursa Singapura turun 0,3% pada awal perdagangan.