kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.764   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

Laba Mercedes Benz turun 22%, Daimler pangkas dividen


Rabu, 06 Februari 2019 / 17:25 WIB
Laba Mercedes Benz turun 22%, Daimler pangkas dividen


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA.  Produsen mobil Mercedes Benz, Daimler memutuskan untuk memangkas dividen. Keputusan ini dilakukan lantaran laba operasional perusahaan ini di kuartal keempat turun 22%. Efek perang dagang serta meningkatnya biaya untuk mengembangkan mobil listrik dan mobil otomatis (self-driving)  menekan keuntungan Mercedes-Benz.

Manajemen Daimler mengatakan, return on sales yakni rasio yang mengukur pendapatan perusahaan yang dapat dikonversikan menjadi laba Mercedes-Benz turun menjadi 7,3% pada kuartal keempat dari 9,5% pada periode tahun sebelumnya. Ini pula yang menyebabkan Daimler memutuskan memotong dividen dari EUR 3,65 per saham menjadi EUR 3,25.

Tak pelak, keputusan ini  mengecewakan analis. Da,mpaknya, saham Daimler pun melorot 2% menjadi EUR 52,02 dalam perdagangan di DAX, Rabu.  "Daimler membutuhkan langkah-langkah efisiensi," ujar Analis Evercore ISI Arndt Ellinghorst.  Apalagi, profitabilitas mobil penumpang serta truk Mercedes-Benz juga tertinggal dari pesaingnya.

Manajemen Daimler mengaku tengah berupaya untuk meningkatkan laba. Hanya manajemen perusahaan ini tak mau menyebutkan perincian atas kemungkinan pemotongan biaya perusahaan. Hanya  di tahun 2019 ini, Mercedes-Benz Cars berharap bisa mencapai return on sales 6% sampai 8% serta laba atas penjualan mobil antara 5%- 7% untuk Mercedes Vans. "Kami memang tidak puas dengan kinerja saat ini.  Kami ingin kembali ke koridor target margin kami 8% menjadi 10% pada tahun 2021, " ujar Kepala Eksekutif Daimler Dieter Zetsche dalam sebuah peryataan, seperti ditulis dari Reuters.

Target Daimler, tahun ini,  mereka bisa bertumbuh dalam penjualan unit mobil, pendapatan dan pendapatan bunga sebelum pajak dan bunga alias EBIT. Maklum, di kuartal IV,  EBIT Daimler  turun menjadi EUR 2,67 miliar  atau setara  US$ 3,04 miliar. Ini di bawah ekspektasi analis bahwa EBIT Mercedes bisa mencapai EUR 2,92 miliar.

Jika melihat lebih rinci hasil penjualan Daimler, penjualan mobil penumpang Mercedes-Benz sejatinya naik 4% pada kuartal keempat. Hanya kenaikan tarif atas ekspor mobil ke Cina serta penghentian pengiriman mobil diesel memukul penjualan Mercerdes.  Mercedes-Benz mengekspor sekitar 30.000 kendaraan sport GLE dan GLS ke China tahun lalu. Meski terpukul perang dagang, Daimler hingga kini  belum berencana memproduksi model-model tersebut  di China sebagai cara untuk mengurangi dampak kenaikan tariff.

Selain itu, biaya penelitian dan pengembangan perusahaan ini naik 4,5% menjadi EUR 9,1 miliar tahun lalu karena Daimlerbersiap meluncurkan kendaraan sport pertama tahun ini.

Hanya dibandingkan dengan pesaingnya, Mercedes-Benz masih menjadi jawara penjualan mobil merek mewah terlaris tahun lalu dengan registrasi pemesanan mencapai 2,31 juta kendaraan baru, diikuti 2,12 juta BMW serta Audi yang mencatat regitrasi pemesanan mencapai 1,81 juta di tahun 2018 lalu.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×