kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   23.000   0,97%
  • USD/IDR 16.617   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.051   -15,35   -0,19%
  • KOMPAS100 1.106   2,18   0,20%
  • LQ45 772   0,26   0,03%
  • ISSI 289   -0,19   -0,07%
  • IDX30 404   0,55   0,14%
  • IDXHIDIV20 454   -1,30   -0,29%
  • IDX80 122   0,02   0,02%
  • IDXV30 130   -0,81   -0,62%
  • IDXQ30 128   0,67   0,53%

Laba Morgan Stanley Melejit, Dealmaking dan Pasar Modal Dorong Rekor Pendapatan


Rabu, 15 Oktober 2025 / 19:22 WIB
Laba Morgan Stanley Melejit, Dealmaking dan Pasar Modal Dorong Rekor Pendapatan
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The corporate logo of financial firm Morgan Stanley is pictured on the company's world headquarters in New York, U.S. April 17, 2017. REUTERS/Shannon Stapleton/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD SEARCH GLOBAL BUSINESS 17 JULY FOR ALL IMAGES


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Morgan Stanley (MS.N) mencatatkan laba kuartal III 2025 yang melampaui ekspektasi pasar, seiring meningkatnya pendapatan dari bisnis perbankan investasi, terutama dalam aktivitas merger & akuisisi (M&A) serta penerbitan saham dan obligasi.

Dalam laporan keuangan terbaru, bank investasi asal AS tersebut membukukan laba sebesar US$4,6 miliar atau US$2,80 per saham untuk periode yang berakhir pada 30 September 2025. Angka ini jauh mengungguli proyeksi analis yang dihimpun LSEG, yakni US$2,10 per saham.

Total pendapatan kuartalan mencapai US$18,2 miliar, menembus rekor baru sekaligus melampaui estimasi pasar sebesar US$16,7 miliar.

Saham Morgan Stanley pun naik 3,6% dalam perdagangan pra-pasar Rabu pagi, dan telah menguat 23,6% sepanjang tahun berjalan.

CEO Morgan Stanley, Ted Pick, mengatakan: “Perusahaan kami menunjukkan kinerja luar biasa dengan hasil yang kuat di seluruh lini bisnis secara global.”

Lonjakan Aktivitas Dealmaking

Pendapatan dari bisnis investment banking meningkat 44% menjadi US$2,11 miliar dibanding tahun lalu. Sementara itu, pendapatan dari layanan advisory melonjak 25% menjadi US$684 juta, seiring peningkatan transaksi M&A yang berhasil diselesaikan.

Baca Juga: Morgan Stanley: Pengangguran Indonesia Terbanyak di Asia, Cek Data Resmi BPS 2025

Morgan Stanley juga menjadi penasihat utama dalam sejumlah transaksi besar, termasuk akuisisi Union Pacific terhadap Norfolk Southern senilai US$85 miliar — kesepakatan terbesar yang diumumkan secara global tahun ini.

Kinerja gemilang Morgan Stanley sejalan dengan lonjakan aktivitas M&A global yang telah menembus US$3 triliun pada 2025, didorong oleh ketahanan ekonomi AS, optimisme terhadap pemangkasan suku bunga, serta regulasi yang lebih longgar di bawah pemerintahan Trump.

Bank-bank besar lain di Wall Street turut menikmati momentum positif ini:

  • JPMorgan Chase mencatat kenaikan 16% pada pendapatan investment banking,

  • Goldman Sachs naik 42%,

  • Bank of America tumbuh 43%.

Pasar Modal Kembali Bergairah

Aktivitas penerbitan saham dan obligasi juga melonjak tajam, seiring rebound pasar modal ekuitas dan optimisme investor terhadap kondisi ekonomi.

Pendapatan underwriting ekuitas Morgan Stanley naik 35% menjadi US$652 juta, didorong oleh peningkatan jumlah IPO dan penerbitan obligasi konversi.

Baca Juga: Morgan Stanley: Ketidakpastian Kebijakan Membuat Investasi di Indonesia Lesu

Beberapa IPO besar yang digarap Morgan Stanley sebagai joint bookrunner antara lain Figma dan Klarna, dua emiten teknologi yang sukses menarik minat investor global.

Sementara itu, pendapatan dari underwriting pendapatan tetap naik 39% menjadi US$772 juta, seiring meningkatnya penerbitan pinjaman korporasi.

Dorongan dari Aktivitas Perdagangan

Segmen trading turut memberikan kontribusi signifikan. Pendapatan dari perdagangan saham melonjak 35% menjadi US$4,12 miliar, didorong kinerja kuat di prime brokerage.

Pendapatan dari perdagangan pendapatan tetap juga meningkat 8%, sejalan dengan penguatan indeks S&P 500 yang naik sekitar 8% selama kuartal III dan mencetak beberapa rekor penutupan baru.

Bisnis Wealth Management Capai Target Margin

Unit wealth management, yang menjadi pilar utama Morgan Stanley, mencatat pendapatan US$8,2 miliar, tumbuh 13% year-on-year dan mencapai margin pra-pajak 30,3%, sesuai target jangka panjang perusahaan.

Divisi ini menambah aset bersih baru senilai US$81 miliar, sementara aliran aset berbasis biaya mencapai US$42 miliar. Total aset kelolaan di segmen wealth dan investment management kini mencapai US$8,9 triliun, mendekati target US$10 triliun.

Baca Juga: Morgan Stanley: 17,3% Anak Muda Indonesia Menganggur, Investasi Lesu Jadi Pemicu

Wealth management memberikan pendapatan stabil bagi Morgan Stanley, menjadi penyeimbang terhadap volatilitas di segmen trading dan perbankan investasi.

Optimisme Kuartal IV dan Tahun 2026

Dengan pasar saham AS yang mendekati rekor tertinggi dan Federal Reserve memulai kembali siklus pemangkasan suku bunga sejak September, para bankir optimistis momentum positif akan berlanjut hingga kuartal IV dan memasuki tahun 2026.

Sebagai tambahan, Morgan Stanley juga meraih kemenangan regulasi penting bulan lalu ketika Federal Reserve menyetujui pengurangan jumlah modal yang harus ditahan bank, berkat hasil uji ketahanan (stress test) yang kuat.

Selanjutnya: Menkeu Purbaya: Dividen BUMN Cukup Buat Bayar Angsuran Utang Kereta Cepat

Menarik Dibaca: Bank Digital Ini Siapkan Layanan Pintar untuk Bantu Atur Keuangan


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×