Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samsung Electronics Co Ltd diproyeksi mencetak lonjakan laba hingga 38% pada kuartal II-2021. Hal tersebut didorong harga chip yang kuat dan permintaan elektronik yang melonjak akibat pandemi serta pulihnya investasi di data center.
Mengutip Reuters, laba operasional untuk pembuat chip memori dan smartphone terbesar di dunia ini kemungkinan bisa tumbuh menjadi 11,3 triliun won atau setara US$ 10 miliar.
Performa kuat raksasa teknologi asal Korea Selatan tersebut menggarisbawahi permintaan untuk chip yang telah menghabiskan stok dan memenuhi kapasitas produksi.
Performa tersebut dinilai akan menandai pendapatan operasional tertinggi Samsung untuk kuartal kedua sejak tahun 2018. Dengan pendapatan yang diproyeksi naik 15,4%.
Sektor chip Samsung kemungkinan diuntungkan dari kenaikan harga chip memori yang melebihi perkiraan pasar, yang juga didorong oleh pengiriman yang juga tumbuh.
Baca Juga: Intel tegaskan kekurangan pasokan chip masih akan berlangsung lama
Harga chip DRAM, yang banyak digunakan di server, ponsel, dan perangkat komputasi lainnya, melonjak 27% dibandingkan kuartal I-2021. Sedangkan chip flash NAND, yang melayani pasar penyimpanan data naik 8,6%, menurut penyedia riset Trendforce.
Para analis menilai, laba juga meningkat pada sektor manufaktur kontrak chip Samsung dan bisnis desain chip logika. Ini terjadi lantaran operasional pabrik di Texas yang sempat terhenti akibat dilanda badai.
Mereka memperkirakan laba operasi divisi chip pada periode April-Juni 2021 naik sekitar 22% dari periode tahun sebelumnya menjadi sekitar 6,6 triliun won.
Sementara itu, menurut laporan Shinyoung Investment & Securities, pengiriman smartphone Samsung turun menjadi sekitar 59 juta pada kuartal kedua dari sekitar 76 juta di kuartal I-2021. Ini dikarenakan penjualan melambat untuk model andalan terbarunya yang diluncurkan pada pertengahan Januari.
Analis berpendapat, berkurangnya permintaan dari India, yang terpukul keras oleh pandemi selama kuartal tersebut, serta pasokan yang ketat untuk beberapa chip prosesor seluler mungkin juga mempengaruhi pengiriman.
Mereka memperkirakan laba operasi bisnis seluler dari Samsung sekitar 2,9 triliun won pada kuartal II-2021