kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lacharreire memperluas jaringan di sektor keuangan (3)


Kamis, 30 September 2010 / 13:42 WIB
Lacharreire memperluas jaringan di sektor keuangan (3)


Reporter: Fahriyadi | Editor: Tri Adi

Tak puas hanya menjadi pemain di jasa pemeringkatan keuangan, Marc Ladreit de Lacharriere kemudian memperluas jangkauan usahanya dengan membentuk perusahaan penyedia jasa manajemen risiko. Sepak terjangnya di dunia keuangan semakin mencorong setelah mengakuisisi Algoritmics, perusahaan Kanada yang menyediakan jasa manajemen risiko. Keberadaan Algoritmics menjadi kunci penting bagi perkembangan perusahan Lacharriere, Fimalac.

Keberhasilan Marc Ladreit de Lacharriere menggabungkan empat perusahaan pemeringkatan berskala international pada tahun 2001, belum membuatnya puas. Tepat pada bulan Januari 2005, sebuah tonggak baru dimulainya. Perusahaan Lacharriere, Fimalac, berhasil memperluas jangkauan usahanya ke sektor keuangan, khususnya jasa manajemen risiko.

Titik awal usaha Lacharriere di sektor keuangan adalah dengan mengakuisisi Algorithmics, salah satu perusahaan penyedia jasa solusi dan manajemen risiko terkemuka asal Kanada. Sebagai perusahaan jasa manajemen risiko yang besar kala itu, Algorithmics berbasis di Toronto dan memiliki 15 kantor internasional. Tapi 60% pendapatannya berasal dari Eropa.

Langkah akuisisi Algorithmics itu bisa dimaklumi. Pasalnya, pada tahun 2003, perusahaan yang juga baru diakuisisi Lacharriere, Fitch, berniat membangun bisnis manajemen risiko sendiri. Karena itulah, akhirnya dia menggabungkan Fitch Risk Management dan Algorithmics.

Melalui merger usaha itu diperoleh tim bisnis yang kuat dengan dukungan 660 pekerja profesional di bidang manajemen risiko. Kekuatan tim membuat perusahaan hasil merger itu meraup pendapatan sebesar US$ 99 juta pada tahun 2005.

Memang, sejak lama Lacharriere sangat tertarik kepada Algoritmics. Sebab, dia menganggap perusahaan itu merupakan pemimpin dalam usaha penyediaan jasa manajemen risiko. Selain itu, Algorithmics mampu memberikan pandangan yang konsisten kepada klien tentang berbagai macam risiko yang dihadapi dan solusinya. Sehingga, kliennya dapat membuat keputusan bisnis yang lebih baik dna berujung kepada meningkatnya keuntungan perusahaan.

Nah, penggabungan Fitch Group dan Algoritmics membuat posisi kedua perusahaan itu bertambah strategis dan makin ekspansif. Pada tahun 2008, perusahaan tersebut meningkatkan investasinya melalui pengembangan produk, pelayanan, dan jangkauan usahanya. Algorithmics juga terus memperluas basis pelanggan dengan menambah segmen pasar. Namun, mereka tetap mempertahankan posisi usaha sebelumnya.

Agar basis pelanggan semakin luas, Algoritmics kemudian mengakuisisi VIPitech dari tangan Towers Watson. Ini adalah perusahaan penyedia perangkat lunak terkemuka dengan kemampuan keuangan yang luas. Aksi akuisisi tersebut merupakan bagian dari strategi ekspansi usaha Algoritmics.

Melalui akuisisi ini, secara tidak langsung bidang usaha Algorithmics kian bertambah. Usaha itu meliputi bisnis penyedia perangkat lunak, kekayaan intelektual, infrastruktur dan sumberdaya VIPitech secara keseluruhan. Termasuk manajeman pengembangan, penjualan, dan pemasaran.

Meski begitu, Algorithmics tetap berkomitmen mengembangkan usahanya di sektor asuransi dan dana pensiun. VIPitech dipertahankan sebagai perusahaan penyedia perangkat lunak. Kombinasinya memungkinkan klien mereka mendapatkan keuntungan lebih besar.

Kuatnya daya cengkram usaha VIPitech karena telah dikenal baik para kliennya secara global di wilayah Asia dan menjadi salah satu keunggulannya. Lacharriere menganggap akuisisi VIPitech sangat menguntungkan, meskipun kondisi ekonomi saat itu kurang baik pascahantaman krisis ekonomi melanda Eropa.

Di sisi lain, Lacharriere menjadi satu dari beberapa pihak yang gencar menyuarakan bahwa krisis Eropa hanya akan melanda Yunani, Spanyol, dan Portugal, jadi tidak akan mempengaruhi ekonomi Uni Eropa. Ia yakin, meski Eropa tengah dilanda krisis berat, kawasan itu bisa menikmati hari-hari baik di masa depan.

(selesai)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×