kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lagi, Uni Eropa tambah bantuan Rp 341,3 miliar untuk Asia Tenggara, ini tujuannya


Kamis, 03 Desember 2020 / 06:45 WIB
Lagi, Uni Eropa tambah bantuan Rp 341,3 miliar untuk Asia Tenggara, ini tujuannya
ILUSTRASI. Lagi, Uni Eropa tambah bantuan Rp 341,3 miliar untuk Asia Tenggara, ini tujuannya


Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Brussels. Asia Tenggara mendapat dana bantuan untuk penanganan pandemi corona. Dana bantuan tersebut berasal dari Uni Eropa (UE) senilai 20 juta euro atau Rp 341,3 miliar.

Kepastian pemberian dana bantuan itu diumumkan oleh Komisioner UE untuk Kemitraan Internasional, Jutta Urpilainen dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri Uni Eropa-ASEAN ke-23 (AEMM) pada Selasa.

Dana bantuan itu merupakan bagian dari respon global dari Tim Eropa terhadap pandemi virus corona. Program tersebut, yaitu Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat terhadap Pandemi di Asia Tenggara, yang akan dilaksanakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bekerja sama dengan pemerintah pusat negara-negara ASEAN dan Sekretariat ASEAN.

Program itu bertujuan meningkatkan koordinasi regional untuk penanggulangan Covid-19 dan memperkuat kapasitas sistem kesehatan di Asia Tenggara, sekaligus memberikan fokus khusus pada kelompok rentan.

Baca juga: Promo khusus Dufan Desember hanya Rp 50.000 untuk semua pengunjung

Program yang berdurasi 42 bulan ini akan memperkuat kapasitas pemantauan dan pengujian di negara-negara ASEAN, serta kapasitas lembaga kesehatan, dan tenaga kesehatan dalam menangani kasus Covid-19, sambil tetap memberikan layanan kesehatan penting lainnya. Program ini juga akan mendukung komunikasi yang transparan dan tepat waktu tentang pandemi Covid-19.

Selain itu, mendukung penyampaian informasi terkait tindakan pencegahan, gejala serta risiko penyakit Covid-19 ke masyarakat yang tinggal di pedesaan dan daerah terpencil. "Koordinasi yang kuat di tingkat regional terhadap akses informasi, peralatan dan vaksin merupakan hal yang krusial untuk mengatasi krisis ini (Covid-19)," kata Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk ASEAN, Igor Driesmans dalam konferensi pers virtual pada Rabu (2/12/2020).

"Kita sama-sama mengalami krisis ini dan sebagai mitra kita lebih kuat jika menghadapinya bersama,” tambahnya. Bantuan Uni Eropa dalam menanggapi pandemi virus corona di kawasan Asia Tenggara mencapai 350 juta euro (Rp 5,9 triliun).

"Program Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat terhadap Pandemi Asia Tenggara adalah bagian dari bantuan dan solidaritas Uni Eropa sebesar 350 juta euro, untuk mendukung para mitra kami di ASEAN dalam mengatasi pandemi Covid-19," kata Igor.

Dengan tambahan kontribusi dari negara-negara anggota Uni Eropa, maka total bantuan dari Tim Eropa mencapai lebih dari 800 juta euro (Rp 13,7 triliun). Sementara itu, UE bersama ASEAN tengah mempersiapkan Dialog Pakar ASEAN-UE tentang Keamanan Vaksin pada 8 Desember 2020, yang hasilnya dinantikan. Igor mengatakan bahwa UE akan mendukung kuat "multilateralisme vaksin" dan WHO, dalam aksi untuk memastikan akses yang adil, setara, dan terjangkau ke vaksin yang aman dan efektif sebagai "barang publik global".

Baca juga: Desember, harga PCX & Forza diskon Rp 11 juta di diler ini

UE memberikan kontribusi sebesar 500 juta euro (Rp 8,5 triliun) dalam bentuk hibah dan pinjaman bergaransi untuk mendukung COVAX multilateral fasilitas untuk mempercepat dan meningkatkan pengembangan dan pembuatan pasokan vaksin global.

ASEAN mendorong UE untuk terus mendukung upaya merespons dan pemulihan pandemi Covid-19 di ASEAN, termasuk Covid-19 ASEAN Response Fund, Cadangan Persediaan Medis Regional dan Kerangka Kerja Pemulihan Komprehensif ASEAN. Uni Eropa dan ASEAN menyepakati pentingnya kolaborasi di WHO, termasuk ke arah tinjauan yang tidak memihak atas tanggapan pandemi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Uni Eropa Alokasikan Dana Rp 341 Miliar Lebih untuk Program Baru ASEAN Atasi Covid-19",


Penulis : Shintaloka Pradita Sicca
Editor : Shintaloka Pradita Sicca

Selanjutnya: Inilah perbedaan kehilangan indra penciuman pada gejala corona dengan pilek




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×