Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Standard Chartered Plc telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara selektif di seluruh pusatnya di Singapura, London, dan Hong Kong. Jumlah karyawan yang terdampak lebih dari 100 orang.
Mengutip dari Bloomberg Kamis (8/6), PHK tersebut bertujuan untuk memotong biaya lebih dari US$ 1 miliar hingga tahun 2024. Dimana, bank bank telah mulai memangkas peran dalam fungsi kantor menengah termasuk sumber daya manusia dan transformasi digital di Asia dalam beberapa minggu terakhir.
Menurut salah seorang sumber, beberapa direktur pelaksana juga telah diberhentikan di London. Beberapa staf junior juga akan diberhentikan.
PHK yang dilakukan oleh Standard Chartered dipicu ekonomi yang sulit dan kinerja pendapatan yang lesu di seluruh industri keuangan global.
Baca Juga: Menteri PUPR Tingkatkan Kerjasama Indonesia-Australia di Bidang Infrastruktur
“Meninjau persyaratan peran kami secara berkelanjutan di seluruh bank adalah bagian dari aktivitas bisnis normal, untuk memastikan bahwa kami tetap efektif dalam menyampaikan strategi bisnis kami dan melayani kebutuhan klien kami,” kata juru bicara Standard Chartered.
Bank sebelumnya mengatakan menargetkan penghematan US$ 1,3 miliar dari 2022 hingga 2024. Saham Standard Chartered naik 1% pada pukul 14:00 di Hong Kong, memperpanjang kenaikan tahun ini menjadi sekitar 12%.
Chief Executive Officer Standard Chartered Bill Winters mengatakan sistem perbankan akan menghadapi gejolak saat ini, meskipun semua orang mencermati apakah deposito sekuat yang kita duga setelah penurunan cepat beberapa bank regional di AS.
Bank asal Inggris ini sebagian besar melewatkan ledakan perdagangan pendapatan tetap pada kuartal pertama yang terlihat di beberapa bank Wall Street.
Unit pasar keuangan Standard Chartered membukukan penurunan 9% pada periode tersebut, dengan pendapatan dari komoditas turun dari rekor setahun lalu.
Baca Juga: Transaksi Berjalan Masih Akan Mencetak Surplus
Meskipun berbasis di London, Standard Chartered memperoleh sebagian besar pendapatannya dari operasinya di Asia, Afrika, dan Timur Tengah.
Pasar tunggal terbesarnya adalah Hong Kong yang masih mengalami pemulihan setelah periode kontraksi ekonomi yang berkepanjangan.
Standard Chartered juga memiliki operasi besar di Singapura di mana investor terbesarnya, Temasek Holdings.