Sumber: The Guardian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - IDLIB. Sebuah invesigasi dari PBB menuding Rusia melakukan kejahatan perang di Suriah. Rusia dilaporkan melakukan serangan secara sembarang ke wilayah sipil tanpa tujuan serangan ke militer secara khusus.
Laporan investigasi PBB terhadap kekejaman yang dilakukan di Suriah ini untuk pertama kalinya menuduh Rusia terlibat langsung dalam kejahatan perang. Rusia dituduh melakukan serangan pengeboman tanpa pandang bulu di wilayah sipil.
Baca Juga: Rusia kirim dua kapal perang ke Suriah untuk merespons Turki
Seperti dilansir, Theguardian, laporan terakhir dari Komisi Penyelidikan Internasional Independen tentang Suriah berfokus pada peristiwa Juli 2019 hingga Januari 2020. Dan secara khusus serangan pasukan pro pemerintah terhadap sasaran sipil seperti fasilitas medis, yang mendorong 700.000 warga sipil hengkang dari rumah mereka.
Komisi ini fokus pada dua insiden, dimana komisi tersebut menemukan bukti substansial bahwa pesawat Rusia terlibat langsung dalam pengeboman daerah sipil. Sebelumnya, komisi ini sudah mewanti-wanti Rusia melakukan pelanggaran, namun kali ini komisi tersebut untuk pertama kalinya menemukan bukti keselahan Moskow.
Bukti pertama adalah insiden serangkaian serangan udar adi pasar Ma'arrat al-Nu'man, daerah pada penduduk 33 kilometer dari Kota Idlib pada 22 Juli 2019. Komisi ini melaporkan serangan itu sebagai serangan udara ganda.
Baca Juga: Rusia dan Turki berhadap-hadapan, ini peringatan dari NATO
Dimana gelombang kedua pengeboman menghantam sasaran yang sama di saat petugas penyelamat berada di lokasi. Akibatnya 43 warga sipil, termasuk empat anak-anak terbunuh dan sedikitnya 109 terluka.
Serangan kedua yang diselidiki adalah pemboman pada 16 Agustus 2019 terhadap sebuah kompleks warga sipil yang mengungsi, di luar Hass di Gubernuran Idlib Selatan. Serangan itu menewaskan 20 orang, termasuk delapa wanita dan enam anak-anak serta melukai 40 lainnya.
“Berdasarkan bukti yang tersedia, termasuk kesaksian saksi, rekaman video, citra data serta laporan oleh pengadu penerbangan, intersepsi komunikasi penerbangan dan laporan pengamatan peringatan dini, komisi tersebut memiliki alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa sebuah pesawat Rusia berpartisipasi dalam setiap insiden yang dijelaskan di atas , ”Kata laporan itu.