Sumber: The Guardian | Editor: Noverius Laoli
"Dalam kedua insiden itu, Angkatan Udara Rusia tidak mengarahkan serangan ke sasaran militer tertentu, yang merupakan kejahatan perang karena melancarkan serangan tanpa pandang bulu di wilayah sipil."
Rusia membantah bertanggung jawab atas pembunuhan massal warga sipil di Suriah. Rusia bersikeras bahwa ia hanya mendukung rezim Damaskus dan semata-mata menargetkan kelompok-kelompok teroris.
Baca Juga: Militer Turki tembak jatuh dua jet tempur Suriah, konflik di Idlib kian panas
Rusia malah sering mengutuk kekejaman yang di Suriah setiap harinya.
Komisi penyelidikan ini terdiri dari tiga ahli independen, Paulo Sérgio Pinheiro seorang sarjana hukum Brasil, Karen Koning AbuZayd, seorang pejabat senior PBB di Amerika, dan seorang pakar hak asasi manusia Mesir, Hanny Megally.
Panel ini dibentuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia pada tahun 2011 untuk memberikan laporan berkelanjutan tentang pelanggaran hak asasi manusia dalam konflik Suriah.
"Ini adalah perkembangan besar," kata Charles Lister, seorang pakar Suriah di Middle East Institute.
Baca Juga: Rusia dan Turki saling mengancam dengan pengerahan kekuatan militer di Suriah
“PBB sangat jarang mengaitkan serangan seperti ini, dan sangat penting bahwa mereka melakukannya dalam laporan seperti ini. Mengingat posisi PBB di Suriah, tidak mengherankan jika itu tersimpan dalam laporan dan mereka belum membuat hal besar dari itu. "
Pemerintah yang didukung Rusia di Idlib telah menyebabkan eksodus massal pengungsi ke Turki dan konfrontasi langsung antara pasukan Turki dan Rusia.