kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laporan PBB menyebutkan Rusia melakukan kejahatan perang di Suriah


Selasa, 03 Maret 2020 / 21:29 WIB
Laporan PBB menyebutkan Rusia melakukan kejahatan perang di Suriah
ILUSTRASI. MiG-29 jet fighters of the Strizhi (Swifts) and Su-27 jet fighters of the Russkiye Vityazi (Russian Knights) aerobatic teams fly in formation during the Victory Day parade, marking the 71st anniversary of the victory over Nazi Germany in World War Two, ab


Sumber: The Guardian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - IDLIB. Sebuah invesigasi dari PBB menuding Rusia melakukan kejahatan perang di Suriah. Rusia dilaporkan melakukan serangan secara sembarang ke wilayah sipil tanpa tujuan serangan ke militer secara khusus. 

Laporan investigasi PBB terhadap kekejaman yang dilakukan di Suriah ini untuk pertama kalinya menuduh Rusia terlibat langsung dalam kejahatan perang. Rusia dituduh melakukan serangan pengeboman tanpa pandang bulu di wilayah sipil.

Baca Juga: Rusia kirim dua kapal perang ke Suriah untuk merespons Turki

Seperti dilansir, Theguardian, laporan terakhir dari Komisi Penyelidikan Internasional Independen tentang Suriah berfokus pada peristiwa Juli 2019 hingga Januari 2020. Dan secara khusus serangan pasukan pro pemerintah terhadap sasaran sipil seperti fasilitas medis, yang mendorong 700.000 warga sipil hengkang dari rumah mereka.

Komisi ini fokus pada dua insiden, dimana komisi tersebut menemukan bukti substansial bahwa pesawat Rusia terlibat langsung dalam pengeboman daerah sipil.  Sebelumnya, komisi ini sudah mewanti-wanti Rusia melakukan pelanggaran, namun kali ini komisi tersebut untuk pertama kalinya menemukan bukti keselahan Moskow.

Bukti pertama adalah insiden serangkaian serangan udar adi pasar Ma'arrat al-Nu'man, daerah pada penduduk 33 kilometer dari Kota Idlib pada 22 Juli 2019. Komisi ini melaporkan serangan itu sebagai serangan udara ganda.

Baca Juga: Rusia dan Turki berhadap-hadapan, ini peringatan dari NATO

Dimana gelombang kedua pengeboman menghantam sasaran yang sama di saat petugas penyelamat berada di lokasi. Akibatnya 43 warga sipil, termasuk empat anak-anak terbunuh dan sedikitnya 109 terluka.

Serangan kedua yang diselidiki adalah pemboman pada 16 Agustus 2019 terhadap sebuah kompleks warga sipil yang mengungsi, di luar Hass di Gubernuran Idlib Selatan. Serangan itu menewaskan 20 orang, termasuk delapa wanita dan enam anak-anak serta melukai 40 lainnya.

“Berdasarkan bukti yang tersedia, termasuk kesaksian saksi, rekaman video, citra data serta laporan oleh pengadu penerbangan, intersepsi komunikasi penerbangan dan laporan pengamatan peringatan dini, komisi tersebut memiliki alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa sebuah pesawat Rusia berpartisipasi dalam setiap insiden yang dijelaskan di atas , ”Kata laporan itu.

"Dalam kedua insiden itu, Angkatan Udara Rusia tidak mengarahkan serangan ke sasaran militer tertentu, yang merupakan kejahatan perang karena melancarkan serangan tanpa pandang bulu di wilayah sipil."

Rusia membantah bertanggung jawab atas pembunuhan massal warga sipil di Suriah. Rusia bersikeras bahwa ia hanya mendukung rezim Damaskus dan semata-mata menargetkan kelompok-kelompok teroris.

Baca Juga: Militer Turki tembak jatuh dua jet tempur Suriah, konflik di Idlib kian panas

Rusia malah sering mengutuk kekejaman yang di Suriah setiap harinya. 

Komisi penyelidikan ini terdiri dari tiga ahli independen, Paulo Sérgio Pinheiro seorang sarjana hukum Brasil, Karen Koning AbuZayd, seorang pejabat senior PBB di Amerika, dan seorang pakar hak asasi manusia Mesir, Hanny Megally.

Panel ini dibentuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia pada tahun 2011 untuk memberikan laporan berkelanjutan tentang pelanggaran hak asasi manusia dalam konflik Suriah.

"Ini adalah perkembangan besar," kata Charles Lister, seorang pakar Suriah di Middle East Institute.

Baca Juga: Rusia dan Turki saling mengancam dengan pengerahan kekuatan militer di Suriah

“PBB sangat jarang mengaitkan serangan seperti ini, dan sangat penting bahwa mereka melakukannya dalam laporan seperti ini. Mengingat posisi PBB di Suriah, tidak mengherankan jika itu tersimpan dalam laporan dan mereka belum membuat hal besar dari itu. "

Pemerintah yang didukung Rusia di Idlib telah menyebabkan eksodus massal pengungsi ke Turki dan konfrontasi langsung antara pasukan Turki dan Rusia.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×