Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Guna meningkatkan kapasista logistik di ekosistem e-commerce, Lazada Group berencana membangun warehouse (gudang) terbesar di Thailand pada tahun ini. Adapun pusat pemenuhan logistik ini direncanakan berukuran 12 lapangan sepak bola standar.
Jing Yin, Presiden Lazada Group menyatakan warehouse ini menawarkan penyimpanan yang cepat, tanpa kerumitan, pengemasan dan pengiriman dengan batas waktu keterlambatan serta tarif lebih rendah.
"Selain memperkenalkan opsi pengiriman di luar area metro dalam waktu 72 jam dan memperluas layanan ke lebih banyak brand dan seller, kami akan bekerja dengan brand LazMall untuk menawarkan pemenuhan permintaan dan pengiriman yang diprioritaskan, untuk memastikan pelanggan Lazada menikmati pengiriman yang lebih cepat dan murah," ujar Jing pada LazMall Brands Future Forum (BFF) di JW Marriot Hotel, Singapura (21/3).
Saat ini Lazada Group memiliki 31 warehouse di seluruh Asia Tenggara yakni di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia sendiri Lazada memiliki 5 warehouse yang tersebar di Medan, Surabaya, Jakarta, Makassar, dan Balikpapan. Selain itu, di Indonesia juga memiliki 47 hub untuk mendorong logistik Lazada di Indonesia.
Logistik ini akan melayani 155.000 mitra penjual lokal dan internasional yang telah Lazada Group miliki. Selain itu, terdapat 3.000 brand untuk melayani 560 juta konsumen di kawasan Asia Tenggara.Sealin itu terdapat lebih dari 300 juta SKU (jenis) produk yang tersedia,
Pada 2018 lalu Lazada pernah melayani pengiriman lebih dari 1 juta paket dalam sehari. Lazada juga mencarter tiga pesawat untuk mengirim lebih dari 200 ton paket dari penjual cross-border ke pembeli di Indonesia, Filipina, dan Thailand tepat waktu untuk musim liburan lalu.
Jing menyatakan terjadi peningkatan tajam dalam pengeluaran e-commerce di Asia Tenggara mencerminkan peninkatan permintaan untuk produk cross-border dimana GMV dari kategori cross-border Lazada meningkat 4,6 kali diantara 2016 dan 2018 di seluruh Asia Tenggara. Di beberapa negara, pertumbuhan ini mencapai 30 kali di periode yang sama.