Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor legendaris Warren Buffett, melalui perusahaannya Berkshire Hathaway, mengucurkan dana sebesar US$ 305,5 miliar ke aset safe haven berupa obligasi pemerintah AS pada kuartal I 2025.
Mengutip The Daily Hold, Senin (2/6), langkah ini diambil seiring pengurangan kepemilikan saham perusahaan di tiga bank besar Amerika Serikat: Citigroup, Bank of America, dan Capital One.
Berdasarkan pengarsipan terbaru di Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), kepemilikan Berkshire dalam obligasi pemerintah jangka pendek meningkat 6,64% dari US$ 286,47 miliar pada kuartal IV 2024 menjadi US$ 305,5 miliar pada kuartal I 2025.
Baca Juga: Aset Safe Haven Melemah Sepanjang Mei 2025, Ini Tips Atur Ulang Portofolio Investasi
Selain investasi pada obligasi, Buffett juga mengalokasikan dana ke sekuritas ekuitas sebesar US$ 263,7 miliar dan menjaga posisi kas perusahaan di angka US$ 36,89 miliar hingga akhir Maret 2025.
Menurut data Departemen Keuangan AS, kepemilikan utang pemerintah AS oleh Berkshire lebih besar dibandingkan Taiwan yang memiliki US$ 297,8 miliar.
Jika Berkshire Hathaway dianggap sebagai sebuah negara, posisinya akan menempati peringkat ke-11 sebagai pemegang surat utang AS asing terbesar, tepat di bawah Prancis, Irlandia, dan Swiss.
Pada saat yang sama, Berkshire tercatat melepas saham senilai total US$ 3,23 miliar di sektor perbankan. Perusahaan sepenuhnya keluar dari Citigroup dengan menjual sisa saham senilai US$ 1 miliar.
Baca Juga: Ogah Lirik Bitcoin, Warren Buffett Lebih Pilih 2 Aset Ini
Selain itu, sebanyak 48,7 juta saham Bank of America senilai sekitar US$ 2,19 miliar juga dijual, serta 300.000 saham Capital One senilai sekitar US$ 46,5 juta turut dilepas.
Langkah ini mencerminkan strategi konservatif Buffett dalam mengelola dana perusahaan, dengan mengalihkan aset ke instrumen yang dianggap lebih aman di tengah ketidakpastian pasar.