Sumber: New York Times,Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Pertumbuhan ekonomi China tampak stabil beberapa waktu terakhir. Meski demikian, pengamatan yang lebih mendalam atas data ekonomi China bisa menunjukkan potret yang lebih besar atas negara dengan perekonomian kedua terbesar dunia ini.
Hasil survei Bloomberg menunjukkan, Produk Domestik Bruto (PDB) China akan tumbuh 6,8% dibanding tahun sebelumnya pada kuartal kedua. Data teranyar PDB China akan dirilis pada pukul 10.00 waktu Beijing hari ini, Senin (17/7).
Data lain juga menunjukkan, data produksi industri dan fixed asset management berhasil naik, sementara pertumbuhan penjualan ritel akan menurun.
Untuk mengetahui dengan jelas mengenai ekonomi China, simak beberapa hal yang harus diperhatikan dalam laporan yang akan dirilis pagi ini:
- Pemangkasan kredit
Jumlah uang beredar dari total output ekonomi China yang dihimpun Bloomberg Intelligence index, diprediksi akan turun dari posisi rekornya di kuartal dua.
Rasio uang beredar kepada PDB juga menunjukkan apakah pemerintah China mengalami kemajuan dalam upaya mereka untuk mengerem laju kredit. Pada Juni lalu, pertumbuhan suplai uang beredar merupakan rekor terlambat, dan merupakan sinyal bahwa upaya pemerintah mendulang sukses.
Kendati demikian, Fielding Chen, ekonom Bloomberg Intelligence di Hong Kong mengatakan melambatnya ekspansi kredit akan mempengauhi tingkat pertumbuhan ekonomi China. Selain itu, indeks baru yakni tingkat kredit sebagai bagian dari PDB, yang cenderung memimpin siklus pertumbuhan, telah meningkat tajam dalam dua tahun terakhir.
"Hal itu kerap menimbulkan bayangan pada prospek pertumbuhan meskipun ada tanda-tanda yang menunjukkan momentum kemungkinan naik tipis di bulan Juni," tulis Chen.
- Siapa yang berinvestasi?
Fixed investment alias investasi tetap diproyeksi akan menanjak, yakni naik 8,5% dibanding tahun sebelumnya pada paruh pertama tahun ini. Hal ini mengindikasikan adanya permintaan pada akhir tahun nanti.
Melonjaknya permintaan dari badan usaha milik pemerintah diprediksi turun seiring pulihnya anggaran belanja swasta dari rekor terendahnya pada tahun lalu. Kian berkurangnya ketergantungan terhadap pemerintah menunjukkan kuatnya kepercayaan bisnis di China.
Investasi pembangunan properti mereda pada Mei lalu seiring turunnya penjualan di tengah larangan pembelian properti bagi warga lokal. Pelemahan itu memperberat ekspansi akibat terpangkasnya permintaan bahan-bahan material seperti baja dan kaca, serta barang-barang konsumen seperti peralatan rumah tangga. Di sisi lain, indeks anggaran infrastruktur juga terus turun sejak naik pada dua bulan pertama tahun ini.
- Pendorong pertumbuhan
Laporan tambahan yang dirilis Badan Pusat Statistik Nasional China pada Kamis pekan lalu menunjukkan kontribusi dari tingkat produksi oleh industri. Jasa informasi teknologi, jasa penyewaan komersial dan transportasi menjadi sumber terbesar pertumbuhan China di kuartal pertama.
- Anggaran belanja konsumen
Anggaran belanja konsumen sudah menyokong transisi perekonomian China dari sektor-sektor yang mengalami keterpurukan terparah. Berdasarkan proyeksi ekonom yang disurvei Bloomberg, penjualan ritel di Juni kemungkinan akan naik 10,6%.
Sementara, sub indeks penjualan ritel online kemungkinan akan menunjukkan penguatan di perdagangan digital. Ini menunjukkan permintaan konsumen untuk produk-produk yang lebih spesifik seperti mobil dan pakaian.
- Pasar Tenaga Kerja
Melambatnya tingkat kenaikan upah akan memberatkan konsumsi. Tingkat pendapatan sekali pakai (disposable income) yang akan dirilis hari ini menunjukkan gambaran mengenai upah sekitar 280 juta pekerja migran dari daerah pedesaan. Ini merupakan kelompok masyarakat berpendapatan rendah yang masih merupakan bagian besar dari ekonomi China.
NBS juga dapat mengomentari pasar tenaga kerja China, termasuk pembaruan tingkat pengangguran berbasis survei. Ini merupakan sebuah barometer yang lebih baik daripada tingkat resmi yang terdaftar, meskipun tidak dipublikasikan dalam jadwal reguler. Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial akan merilis rasio permintaan dan penawaran tenaga kerja pada hari ini, yang menandakan ketatnya pasar tenaga kerja di Negeri Panda.