Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Operator pesan mobile paling populer di Jepang, Line Corp tengah menyiapkan dual listing di bursa Tokyo dan New York. Perusahaan yang berpusat di Tokyo ini akan menggelar penjualan saham perdana pada sekitar bulan September 2015.
Rencana pelaksanaan initial public offering (IPO) ini dilakukan sebelum IPO Japan Post Holdings Co untuk menghindari perebutan dana investor. Sebelumnya, Pemerintah Jepang menyatakan akan menggelar IPO Japan Post senilai ¥ 2 triliun pada kuartal terakhir tahun ini. Menurut sumber Bloomberg, Morgan Stanley dan Nomura Holdings Inc yang merupakan penjamin emisi, menghitung nilai perusahaan Line bisa mencapai ¥ 1 triliun.
Pemegang saham pengendali Line adalah Naver Corp, perusahaan mesin pencari asal Korea Selatan. Line berupaya ekspansi layanan ke luar Asia. Aplikasi pesaing WhatsApp ini menjual stiker dan gim bagi 205 juta user.
Nam Ji Woong, Jurubicara Naver mengatakan bahwa Line mempertimbangkan IPO sebagai salah satu opsi. Dia menambahkan, detail seperti waktu pelaksanaan, bursa dan valuasi belum ditentukan. Kota Momoki, Jurubicara Line di Tokyo menyebutkan, pihaknya belum memutuskan kelanjutan rencana IPO.
Line mencetak pertumbuhan penjualan 70% pada periode tiga bulan yang berakhir Maret 2015 menjadi ¥ 28,1 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tahun lalu, pendapatan Line naik dua kali lipat. Lebih dari setengah pengguna aktif Line berlokasi di Jepang, Thailand, Taiwan dan Indonesia.
Naver menunda rencana IPO Line pada September tahun lalu. Pasalnya, Naver menilai kondisi pasar masih buruk. Maret 2015 lalu, Naver menyebut masih menimbang rencana penjualan saham, apakah akan dilakukan di Amerika Serikat atau Jepang.
Line menyerahkan berbagai dokumen untuk IPO di AS tahun lalu. Ini merupakan sebagian langkah untuk dual listing di New York dan Tokyo. Line juga menyerahkan aplikasi listing di Tokyo Stock Exchange.
Pada kuartal pertama lalu, Nomura Holdings memprediksi, penawaran saham perdana di bursa Jepang akan naik dua kali lipat ke level tertinggi dalam 17 tahun terakhir. Hiroshi Yoshihara, IPO Head Nomura mengatakan bahwa nilai penjualan saham perdana tahun ini bisa melebihi ¥ 2 triliun dari sekitar 100 perusahaan.
Yoshihara menambahkan, investor memiliki minat kuat pada saham-saham IPO. "Meski pasar sangat volatile, tren akan tetap naik karena investor yakin harga saham akan naik seiring peningkatan laba," kata dia kepada Bloomberg beberapa waktu lalu.