Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Ketua The Fed Jerome Powell "kemungkinan besar" akan tetap menjabat, meskipun dirinya secara terbuka terus mengkritik kebijakan suku bunga bank sentral.
Namun di sisi lain, Trump memicu kontroversi dengan memecat pejabat senior Departemen Tenaga Kerja setelah rilis data ketenagakerjaan yang jauh di bawah ekspektasi.
Dalam wawancara dengan Newsmax yang tayang Jumat (1/8/2025), Trump mengakui tekanan politik terhadap Powell tetap tinggi.
“Dia akan selesai dalam tujuh atau delapan bulan, dan saya akan tunjuk orang baru,” ujarnya.
Baca Juga: Ingin Powell Mengundurkan Diri, Trump Proyeksi Powell Tetap Menjabat Ketua The Fed
Meski demikian, Trump juga menyebut bahwa pencopotan Powell saat ini berpotensi “mengganggu pasar.”
Pernyataan ini datang bersamaan dengan pemecatan mendadak terhadap Erika McEntarfer, pejabat senior Departemen Tenaga Kerja yang dituduh Trump tanpa bukti telah memanipulasi data pekerjaan.
Langkah tersebut memicu kekhawatiran atas politisasi data ekonomi resmi di AS.
“Kami butuh data ketenagakerjaan yang akurat. Saya telah memerintahkan tim untuk memecat pejabat yang diangkat Biden ini SEGERA, dan menggantinya dengan orang yang lebih kompeten,” tulis Trump di Truth Social.
Data terbaru Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) melaporkan bahwa hanya 73.000 pekerjaan tercipta pada Juli, jauh di bawah ekspektasi. Lebih mencengangkan, revisi dua bulan sebelumnya menunjukkan 258.000 pekerjaan lebih sedikit dari laporan awal.
Trump menuduh data tersebut direkayasa, meskipun tidak ada bukti yang mendukung klaim itu, dan perwakilan BLS menolak berkomentar.
Baca Juga: Trump: Dewan Fed Harus Mengambi Alih Kendali Jika Powell Tak Pangkas Suku Bunga
Kekhawatiran terhadap Kualitas Data Ekonomi Meningkat
Kritik terhadap kualitas data ekonomi sebenarnya tidak hanya datang dari Trump. Seorang pejabat pemerintah AS mengungkapkan bahwa masalah metodologis, seperti rendahnya tingkat respons survei sejak pandemi COVID-19, belum sepenuhnya diselesaikan.
Tingkat respons survei ketenagakerjaan telah turun dari 80,3% pada 2020 menjadi hanya 67,1% per Juli 2025.
BLS juga telah memangkas cakupan pengumpulan data untuk indeks harga konsumen (CPI) dan indeks harga produsen (PPI), karena keterbatasan sumber daya.
Hal ini menambah kekhawatiran di kalangan analis dan investor terhadap akurasi indikator ekonomi yang selama ini menjadi rujukan utama kebijakan moneter dan fiskal AS.
“Mempolitisasi data ekonomi adalah tindakan yang merugikan diri sendiri,” kata Michael Madowitz, ekonom dari Roosevelt Institute.
“Reputasi data ekonomi AS adalah fondasi kekuatan ekonomi negara. Jika kredibilitas itu hilang, membangunnya kembali akan sangat sulit.”
Baca Juga: Indeks Dolar Bergerak Naik ke Level 99, Terangkat Sentimen The Fed
Kursi The Fed Kosong Lebih Awal, Trump Siap Tempatkan Orangnya
Dalam perkembangan terpisah yang tak kalah mengejutkan, Gubernur The Fed Adriana Kugler mengundurkan diri secara tiba-tiba.
Keputusan ini membuka peluang lebih cepat bagi Trump untuk menempatkan sosok pilihan politiknya di Dewan Gubernur The Fed.
Dengan masa jabatan Powell yang berakhir pada Mei 2026, Trump kini bisa lebih dini mempersiapkan suksesor.
Nama-nama yang beredar sebagai calon ketua The Fed selanjutnya di antaranya: Kevin Hassett (penasihat ekonomi Trump), Scott Bessent (Menteri Keuangan), Kevin Warsh (mantan Gubernur The Fed), serta Chris Waller, gubernur aktif yang dikenal hawkish dan baru-baru ini menyuarakan pemangkasan suku bunga lebih cepat.
“Saya tidak melihat motif politik dari pengunduran Kugler, tapi konsekuensinya jelas: dia melempar bola ke Trump,” ujar Derek Tang, analis dari LH Meyer.
Baca Juga: Pertama Kali Sejak 1993 Voting Terbelah, The Fed Tetap Pertahankan Bunga 4,25%-4,5%
Pasar Saham Merespons Negatif
Semua dinamika tersebut membuat pasar keuangan bergolak. Indeks S&P 500 ditutup melemah 1,6%, mencatat penurunan harian terbesar dalam lebih dari dua bulan.
Investor kini dihadapkan pada ketidakpastian arah kebijakan ekonomi AS, baik dari sisi moneter maupun statistik dasar ekonomi.