Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
PANAMA. Investor Amerika Latin dua kali menjadi korban penipuan investasi di pasar modal Amerika Serikat (AS). Banyak di antara mereka terseret penipuan Bernard L. Madoff senilai US$ 50 miliar. Kini, penipuan R. Allen Stanford yang merugikan nasabah US$ 8 miliar lagi-lagi menghanguskan duit pemodal Amerika Latin.
Sewaktu kasus Madoff meledak, banyak investor Argentina menjadi korban. Osvaldo Prato, pengacara para investor, mengungkapkan para kliennya kehilangan US$ 400 juta akibat terseret Madoff.
Investor menaruh dana tersebut lewat Banco Santander SA, bank terbesar di Argentina. Bank asal Spanyol ini jadi salah satu korban penipuan Madoff dan kehilangan US$ 2 miliar. Korban-korban lain asal Kolombia, Ekuador, Brazil dan Mexico juga bernasib sama.
Yang terbaru, investor asal Venezuela giliran merugi gara-gara penipuan yang dilakukan Stanford. Investor asal Venezuela, baik ritel maupun institusi, menempatkan dana sebanyak US$ 3 miliar di bank milik Stanford.
Pemerintah turun tangan
Hingga kini, Securities and Exchange Commision (SEC), pengawas pasar modal di Amerika Serikat (AS), masih memeriksa Stanford International Bank karena terlibat penipuan investasi US$ 8 miliar itu. "Saya tak percaya ini terjadi, apalagi pelakunya bank yang menyandang nama Stanford," tutur Celia Daniel Metta, investor asal Venezuela.
Pemerintah negara-negara Amerika Latin akhirnya menyadari, banyak rakyat mereka yang terseret penipuan investasi. Mereka pun langsung bertindak. Di Kolombia dan Ekuador, otoritas pengawas keuangan menghentikan aktivitas semua kantor afiliasi Stanford.
Di Venezuela, Menteri Keuangan Ali Rodriguez menjamin akan melindungi nasabah. Pemerintah Venezuela bahkan berniat membantu menyuntikkan dana bagi salah satu cabang Stanford Bank akibat nasabah menarik besar-besaran dana simpanannya (rush).
Pemerintah Panama bahkan langsung mengambil alih Stanford Bank setelah terjadi rush di bank itu. Tujuannya guna melindungi aset nasabah.
Belum jelas berapa total nilai kerugian investor Amerika Latin gara-gara dua penipuan tersebut. Tapi, banyak yang meyakini jumlahnya sangat besar. Sebab, hampir semua investor Amerika Latin lebih senang berinvestasi di AS.
Alasannya, berbagai mata uang Amerika Latin terus terdevaluasi, dan banyak bank yang kolaps. "Itu membuat investor tidak percaya dengan pasar modal lokal," kata Alberto Ramos, Ekonom Goldman Sachs Group.