Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Sejumlah partai politik di Malaysia bersaing memenangkan hati Mahathir Mohamad pada hari Selasa, setelah ia mengundurkan diri dari posisi Perdana Menteri dalam kekacauan politik.
Kondisi ini membuka peluang bagi Mahathir melakukan langkah mengejutkan untuk memperkuat kekuatannya dalam menguasai panggung politik Malaysia.
Baca Juga: Sumber: Mahathir akan mengikat partai-partai oposisi untuk bentuk pemerintahan baru
Mahathir, yang kini berusia 94 tahun adalah seorang pemimpin pemerintahan tertua di dunia. Ia mengundurkan diri pada hari Senin (24/2) yang mengejutkan semua pihak, tetapi segera setelah pengunduran dirinya, Raja Malaysia menunjuknya sebagai perdana menteri sementara negeri jiran tersebut, sebuah peran yang strategis.
Langkah Mahathir ini akan secara efektif menghancurkan koalisi yang ia bentuk bersama saingan lamanya Anwar Ibrahim, 72 tahun. Keputusan Mahathir itu juga membebaskannya dari janjinya sebelum memenangi pemilihan umum pada 2018 bahwa ia akan menyerahkan jabatannya kepada Anwar sebelum masa jabatannya berakhir pada 2023.
Baca Juga: India Boikot Malaysia, Ekspor CPO Indonesia Bakal Meningkat
"Dia memiliki kebebasan total untuk memutuskan sesukanya," ujar Direktur Jajak Pendapat Merdeka, Ibrahim Suffian, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/2).
Setelah ditunjuk sebagai perdana menteri sementara, Mahathir membubarkan seluruh kabinetnya pada Senin malam, dan membuka negosiasi politik untuk membentuk pemerintahan baru.
Seorang pejabat dari Partai Bersatu bentukan Mahathir mengatakan, sekelompok anggota senior partai bertemu Mahathir pada hari Selasa ini.
Baca Juga: Malaysia terapkan mandatori B20 tahun 2020, Airlangga: Harga minyak sawit akan naik
Partai Aksi Demokratik (DAP) menyatakan mendukung Mahathir melanjutkan jabatannya. "Dia adalah orang yang paling mungkin menjadi perdana menteri berikutnya," kata anggota parlemen DAP Ong Kian Ming.