kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.459   26,00   0,16%
  • IDX 6.437   -82,87   -1,27%
  • KOMPAS100 935   -14,56   -1,53%
  • LQ45 731   -7,16   -0,97%
  • ISSI 198   -4,10   -2,03%
  • IDX30 380   -1,98   -0,52%
  • IDXHIDIV20 457   -4,51   -0,98%
  • IDX80 106   -1,37   -1,27%
  • IDXV30 109   -1,61   -1,46%
  • IDXQ30 125   -0,44   -0,35%

Malaysia ancam akan tangkap diplomat Korea Utara


Senin, 27 Februari 2017 / 06:05 WIB
Malaysia ancam akan tangkap diplomat Korea Utara


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KUALA LUMPUR. Kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kian memperkeruh hubungan politik antara Malaysia dan Korea Utara. Kabar terbaru, Malaysia mengancam untuk menangkap diplomat Korea Utara jika menolak untuk bekerjasama terkait pembunuhan Jong Nam.

Mengutip NBCNews, pemerintah Malaysia, Sabtu (25/2), mengatakan bahwa pihak berwenang akan merilis surat perintah penangkapan bagi diplomat Korea Utara. Temuan awal aparat kepolisian Malaysia mengatakan bahwa senjata kimia VX yang menyerang saraf digunakan untuk membunuh Jong Nam.

Ini merupakan senjata kimia yang dilarang dalam perjanjian internasional. Yang menjadi masalah, Korea Utara tidak pernah menandatangani perjanjian terkait larangan itu.

Apalagi, Korea Utara diketahui telah menghabiskan puluhan tahun untuk mengembangkan program senjata kimia yang kompleks. Aparat Malaysia mengatakan bahwa pihaknya tengah mencari Hyon Kwang Lagu, diplomat Kedutaan Besar Korea Utara di Kuala Lumpur.

Abdul Samah Mat, Kepala Polisi yang memimpin penyelidikan kasus pembunuhan tersebut, menyatakan, pihak berwenang akan memberikan waktu yang wajar bagi Hyon Kwang untuk menampakkan diri dan memberikan informasi. Jika Hyon Kwang tak kunjung muncul, kepolisian Malaysia akan merilis surat peringatan. "Jika ia tetap tidak muncul, kami akan meminta surat perintah penangkapan dari pengadilan," kata Abdul Samah.

Seperti dikutip Reuters, Abdul Samah juga memastikan bahwa Kuala Lumpur International Airport (KLIA2) yang merupakan lokasi pembunuhan telah bebas dari kontaminasi senjata kimia pada Minggu (26/2). Sejauh ini, ada empat tersangka yang diduga menjadi pembunuh Jong Nam.



TERBARU

[X]
×