kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Malaysia Cabut Larangan Ekspor Energi Terbarukan, Percepat Transisi Energi


Selasa, 09 Mei 2023 / 17:53 WIB
Malaysia Cabut Larangan Ekspor Energi Terbarukan, Percepat Transisi Energi
ILUSTRASI. Malaysia akan mencabut larangan ekspor energi terbarukan, sebagai bagian dari upaya mengembangkan industri energi bersih. REUTERS/Lim Huey Teng


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Menteri Urusan Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli menyatakan, Malaysia akan mencabut larangan ekspor energi terbarukan, sebagai bagian dari upaya mengembangkan industri energi bersih dan mendorong pembangkit dari sumber bahan bakar non fosil.

Mengutip Reuters, Selasa (9/5), Malaysia, yang saat ini menghasilkan lebih dari 1% listriknya dari sumber terbarukan per tahun, melarang ekspor energi terbarukan pada Oktober 2021, dengan harapan dapat mengembangkan industri lokal.

Rafizi Ramli mengatakan pencabutan larangan tersebut akan membantu perusahaan membangun kapasitas pembangkit listrik terbarukan dalam skala yang lebih besar dan memanfaatkan permintaan yang tinggi dari negara tetangga Singapura.

"Penciptaan sistem pasar listrik untuk menerapkan perdagangan energi terbarukan lintas batas akan menempatkan Malaysia di depan sebagai pusat energi terbarukan regional," katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: DANA Jadi Dompet Digital Pertama yang Terapkan QR Cross Border di Malaysia

Ia menambahkan sistem tersebut akan dikembangkan oleh pemerintah di kemudian hari, namun tak menyebutkan tanggal pasti.

Dia juga tidak merinci kapan larangan ekspor akan dicabut.

Malaysia telah berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara dramatis pada tahun 2030 dan mencapai emisi net-zero pada tahun 2050.

Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) mengatakan pada bulan Maret bahwa Malaysia perlu menggandakan investasinya dalam kapasitas energi terbarukan, infrastruktur, dan efisiensi energi menjadi setidaknya US$ 375 miliar untuk mencapai target ambisius tersebut.

Rafizi mengatakan pemerintah akan meningkatkan proporsi pasokan energi terbarukan hingga 70% dari total kapasitasnya pada tahun 2050 untuk menciptakan peluang ekonomi baru dan menarik investasi asing. 

Menurut Rafizi, kapasitas terpasang saat ini baru 25% dari total.

Baca Juga: PNS Malaysia Dilarang Memanggil Rekan Kerja dengan Panggilan Ini, Sanksinya Dipecat

Kapasitas yang diperluas akan memungkinkan kelebihan kapasitas energi terbarukan untuk diperdagangkan dengan negara tetangga.

Rafizi bilang, untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan akan membutuhkan investasi sekitar 637 miliar ringgit (US$ 143,63 miliar) hingga tahun 2050, termasuk sumber daya pembangkit listrik, infrastruktur jaringan, dan kapasitas penyimpanan energi. 

($1 = 4,4350 ringgit)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×