kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Mantan gubernur The Fed sebut Trump tak mengerti soal kebijakan ekonomi


Selasa, 26 Februari 2019 / 17:08 WIB
Mantan gubernur The Fed sebut Trump tak mengerti soal kebijakan ekonomi


Sumber: foxnews | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kritik tajam pada kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus bermunculan dari dalam negeri. Kali ini mantan Gubernur The Fed Janet Yellen menilai Trump tak mengerti soal kebijakan ekonomi.

Dilansir dari Foxnews, penilaian Yellen soal Trump yang tak mengerti kebijakan ekonomi ini didasarkan pada kebiasaan Trump yang terus mengkritik bank sentral Amerika Serikat tersebut. Termasuk hingga saat ini dipimpin oleh Jerome Powell.

"Saya ragu bahwa dia bahkan dapat mengatakan bahwa tujuan Fed adalah mendorong tersedianya lapangan kerja yang maksimal dan stabilitas harga-harga, yang merupakan tujuan yang telah diamanatkan Kongres kepada The Fed," kata Yellen dalam sebuah wawancara.

Mantan bos The Fed ini menambahkan bahwa beberapa komentar yang dibuat Trump, termasuk tentang The Fed yang dinilai memiliki tujuan untuk mendukung kebijakan perdagangannya sang presiden kurangnya pemahaman tentang dampak yang bisa diberikan The Fed terhadap perekonomian.

Lebih lanjut Yellen mengatakan kritik yang kerap dilontarkan Trump telah masuk kategori mengkhawatirkan. Karena hal tersebut dapat merusak kepercayaan berbagai pihak pada bank sentral.

Yellen, yang masa jabatannya berakhir sekitar satu tahun yang lalu, tidak diangkat kembali oleh Trump. Dia digantikan oleh Jerome Powell, yang kini juga sering berbeda pendapat dengan Trump.

Trump baru-baru ini mengecam Powell dan bank sentral terkait kebijakan normalisasi suku bunga. Ia mengatakan kepada Reuters pada bulan Desember lalu bahwa Powell terlalu agresif dengan menaikkan suku bunga. 

Sebelumnya pada bulan November, dia juga mengatakan kepada The Washington Post bahwa dia tidak senang dengan pemilihan Powell. Ia bahkan menyebut bahwa The Fed adalah masalah yang lebih besar daripada China. 

Desas-desus juga makin kencang terdengar kalai Trump terus mempertimbangkan opsi untuk memecat Powell.


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×