Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
ROMA. Mantan Perdana Menteri Italia Mario Monti mengatakan perekonomian Italia masih terjerat krisis finansial. Itu sebabnya, Italia sangat membutuhkan reformasi ekonomi secara menyeluruh.
"Krisis ekonomi Italia sudah sangat akut, khususnya situasi pada tenaga kerja Italia. Hal ini dirasakan langsung oleh masyarakat," jelas Monti pada pertemuan rutinan ekonomi Ambrosetti Forum di Italia.
Perekonomian Italia memang kembali terlihat tertekan pada tahun ini, setelah terkontraksi 0,2% pada kuartal dua. Sementara itu, tingkat pengangguran masih di atas level zona Eropa dan Eropa secara umum dengan menyentuh level 12,6% pada Juli.
Menurut ekonom Ambrosetti, Italia harus menciptakan sekitar 2,5 juta lapangan pekerjaan untuk mencapai target Uni Eropa yakni 75% warga yang bekerja pada 2020.
Di luar masalah tersebut, baik Monti dan pendahulunya Matteo Renzi, sudah berupaya keras untuk membebaskan Italia dari pembatasan pasar tenaga kerja yang tinggi. Saat ini, perusahaan tidak memiliki fleksibilitas dalam merekrut dan merumahkan karyawan. Bahkan perusahan dihambat oleh praktek tawar-menawar.
Corrado Passera, menteri perekonomian di bawah Monti, mengatakan bahwa kedua pemerintahan telah gagal untuk melakukan perubahan yang berarti.
"Sejauh ini, kami belum memberikan kepada Eropa dan dunia bukti nyata bahwa kami serius melakukan reformasi yang sebenarnya," jelas Ambrosetti.
