kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.640   0,00   0,00%
  • IDX 8.044   -17,24   -0,21%
  • KOMPAS100 1.114   -2,28   -0,20%
  • LQ45 784   -9,49   -1,20%
  • ISSI 282   1,25   0,44%
  • IDX30 411   -4,49   -1,08%
  • IDXHIDIV20 468   -6,38   -1,35%
  • IDX80 122   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 133   0,84   0,63%
  • IDXQ30 130   -1,49   -1,14%

Maroko Diguncang Protes Pemuda: Bentrok dengan Polisi Masuki Hari Kelima


Kamis, 02 Oktober 2025 / 07:00 WIB
Maroko Diguncang Protes Pemuda: Bentrok dengan Polisi Masuki Hari Kelima
ILUSTRASI. Members of the security forces detain a man as they prevent a protest demanding reforms in education and health from taking place, in Rabat, Morocco, September 29, 2025. REUTERS/Ahmed El Jechtimi


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - RABAT. Aksi protes anti-pemerintah di Maroko yang menuntut perbaikan layanan pendidikan dan kesehatan memasuki malam kelima pada Rabu (1/10/2025).

Aksi yang digalang kelompok anonim “GenZ 212” ini berujung bentrok antara pemuda bertopeng dan aparat keamanan di sejumlah kota besar.

Kelompok GenZ 212, yang menghimpun dukungan lewat media sosial seperti TikTok, Instagram, hingga aplikasi gim Discord, berhasil memobilisasi puluhan ribu anak muda.

Anggota server Discord mereka melonjak dari 3.000 pekan lalu menjadi lebih dari 130.000 saat ini.

Baca Juga: Protes Pemuda Maroko Memasuki Hari Keempat, Bentrokan Kian Memanas

Maroko tengah menghadapi krisis ketenagakerjaan: tingkat pengangguran nasional tercatat 12,8%, sementara pengangguran pemuda mencapai 35,8% dan 19% di kalangan lulusan universitas.

Awalnya, aksi dimulai dari protes kecil di Agadir menyoroti buruknya layanan rumah sakit. Namun, dalam beberapa hari, demonstrasi meluas ke berbagai kota, termasuk Rabat, Salé, Tangier, dan kawasan Souss di dekat Agadir.

Pada Selasa malam, kerusuhan pecah. Kementerian Dalam Negeri melaporkan 263 aparat keamanan dan 23 warga sipil terluka.

Sebanyak 409 orang ditahan, dengan 193 orang akan menghadapi proses hukum, sebagian besar dengan status bebas bersyarat, atas tuduhan pembakaran, perusakan, dan penyerangan aparat.

Di Salé, kelompok pemuda melempari polisi dengan batu, menjarah toko, membakar bank, hingga membakar kendaraan polisi.

Di kota kecil Sidi Bibi, massa membakar kantor komune dan memblokir jalan utama. Sementara di Biougra, sebuah bank dirusak dan sejumlah toko hancur.

Baca Juga: Kasus Penculikan Orang Kaya Aset Kripto di Prancis, Tersangka Ditangkap di Maroko

Namun, tidak semua aksi berujung ricuh. Di Casablanca serta kota timur Oujda dan Taza, ribuan warga menggelar protes damai.

Mereka menuntut Perdana Menteri Aziz Akhannouch mundur dan meneriakkan slogan antikorupsi.

Kementerian Dalam Negeri menyatakan tetap menjamin hak untuk berunjuk rasa dalam koridor hukum, serta berkomitmen menahan diri dalam menangani massa.

Sementara itu, kelompok GenZ 212 melalui media sosial menegaskan pihaknya menolak kekerasan dan hanya menuntut perubahan kebijakan pemerintah, bukan berkonflik dengan aparat keamanan.

Gelombang protes kali ini disebut sebagai aksi paling keras sejak demonstrasi besar di wilayah Rif pada 2016–2017.

Selanjutnya: Orang Super Kaya AS Kabur dari Wall Street, Lebih Pilih Uang Tunai & Aset Alternatif

Menarik Dibaca: Cara Memandikan Kucing dengan Benar,Cek Detail Informasinya Lewat Ulasan Berikut




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×