Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo
BANGKOK. Penurunan harga emas merupakan berkah tersendiri bagi penduduk Thailand. Sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging, penduduk Thailand gemar membeli emas untuk melindungi nilai kekayaan.
Bloomberg, Kamis (21/1) memberitakan, periode Januari-November 2015, Thailand sudah memborong emas sebanyak 172 ton. Jumlah tersebut meningkat 7% dari periode yang sama tahun 2014.
"Orang Thailand suka emas, karena ini adalah kebudayaan kami," tutur Pawan Nawawattanasub, Chief Executive Officer (CEO) YLG Bullion International, importir emas terbesar di Thailand. YLG Bullion tahun ini mematok transaksi naik 25% menjadi sekitar 160 ton.
Golf Hirunyasiri, Managing Director MTS Gold Group menambahkan, orang Thailand tak suka menerima hadiah kendaraan atau juga uang. "Namun jika Anda menghadiahi emas, mereka akan sangat menyukainya," tutur Golf. Sekedar catatan, 60% pembeli emas dunia berasal dari kawasan Asia.
Sebagai tambahan, berdasarkan data UBS Group AG, pada tahun 2015 Swiss untuk pertama kalinya menjadi eksportir emas. Swiss mengirim 37% ekspor emasnya ke China dan Hong Kong. Sedangkan sebanyak 48% lain, dikirim ke India.