kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Mata Uang Terbaik Asia pun Ikut Terperosok


Kamis, 09 Oktober 2008 / 09:35 WIB
Mata Uang Terbaik Asia pun Ikut Terperosok
ILUSTRASI. TAJUK - Khomarul Hidayat


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BEIJING. Sejumlah mata uang dunia kian terpuruk. Tak terkecuali mata uang terbaik Asia tahun ini, yuan. Hari ini, nilai mata uang China tersebut terperosok atas nilai dolar setelah bank sentral China memutuskan untuk memangkas suku bunganya.

Berdasarkan data dari China Foreign Exchange Trade System, pada pukul 10.05 waktu Shanghai hari ini, yuan diperdagangkan pada posisi 6,8303 per dolar. Kemarin, nilai tukar yuan masih berada pada posisi 6,8171.

Penurunan yuan tersebut juga merefleksikan penguatan dolar atas beberapa mata uang utama dunia setelah The Federal Reserve (The Fed), Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England (BoE) menurunkan suku bunga pinjamannya kemarin.

Asal tahu saja, The People’s Bank of China melalui situs resminya mengatakan, pihaknya sudah  menurunkan suku bunga pinjaman untuk jangka waktu setahun sebesar 27 basis poin menjadi 6,93%. Tidak hanya itu, bank sentral China itu juga menurunkan suku bunga deposito dengan jumlah yang sama menjadi 3,87%.

Pemangkasan ini merupakan yang kedua kalinya dalam tiga minggu terakhir. Pemerintah China memutuskan untuk menerapkan kebijakan itu untuk mengerem kejatuhan ekonomi yang lebih dalam akibat guncangan perekonomian global.

“Saat ini yuan terus tertekan seiring dengan kelonggaran yang dimiliki China untuk memangkas suku bunga dibanding Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Saya mendengar, banyak perusahaan asing membeli dolar dan melarikannya ke luar dari China,” kata Shi Lei, analis Bank of China.

Sekadar catatan, Produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh 10,1% dibanding tahun sebelumnya pada kuartal ke dua lalu. Angka tersebut empat kali lipat lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan PDB di tiga negara dengan perekonomian terbesar dunia yakni AS, Jepang dan Jerman.

Sebelumnya pada minggu ini, Kepala Negara China Wen Jiabao bilang, saat ini sistem finansial di Negeri Panda itu dalam posisi aman dan perekonomian China akan mampu mempertahankan pertumbuhannya yang tergolong cepat. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×