Sumber: Harian KONTAN, 29 Juni 2012 | Editor: Catur Ari
Kehadiran Svyaznoy Group di Rusia tidak bisa dipandang sebelah mata. Perusahaan milik Maxim Nogotkov ini bergerak di bidang ritel penjualan ponsel, perbankan, juga perhiasan. Malah, gerai ponsel Svyaznoy menjadi rantai penjualan ritel terbesar kedua di Rusia. Tawaran pembelian sebagian saham berdatangan. Namun, Nogotkov juga menyiapkan beberapa skenario mencari pendanaan. Pilihan lain, menawarkan sebagian saham atau mendaftar ke bursa.
Menawarkan saham perdana ke publik biasanya memberikan keuntungan dua sisi. Pertama, perusahaan yang melantai di bursa bakal mendapat dana segar besar yang bisa dipakai untuk berekspansi besar-besaran.
Keuntungan kedua menciprat ke pemegang saham. Ketika menggelar initial public offering (IPO), biasanya valuasi perusahaan jadi lebih tinggi, sehingga kekayaan pemilik perushaaan juga bisa ikut melejit.
Maxim Nogotkov, pemilik gerai telepon seluler terbesar kedua di Rusia, Svyaznoy, juga berniat menempuh jalur tersebut. Agustus 2011, pimpinan Svyaznoy ini menyatakan ingin menawarkan 40% saham perusahaan di Bursa London. Menurut rencana, Svyaznoy terdaftar di bursa pada April-Mei 2012, atau Oktober 2012. Valuasi total perusahaan mencapai US$ 1,8 miliar - US$ 2,6 miliar.
Alih-alih mewujudkan rencana mendaftarkan perusahaan miliknya, Nogotkov lebih dekat dengan rencana mencari investor strategis. Seperti dikutip koran lokal Rusia Kommersant, Nogotkov Januari lalu telah merekrut Deutsche Bank dan Raiffeisenbank untuk membantunya menjual sebagian bisnis Svyaznoy.
Koran itu menulis, Nogotkov berencana menjual 20%-30% saham ke investor finansial dan telah mengirimkan penawaran pada beberapa lembaga keuangan internasional di Rusia, juga bank investasi VTB Capital.
Meski membenarkan rencana penjualan saham, Nogotkov masih menolak berbicara tentang porsi penjualan dan calon pembeli. Pilihan Svyaznoy mencari investor strategis tersebut bertujuan memperbesar peluang mendapatkan dana segar.
Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi milik Pemerintah Rusia, Rostelecom, mengaku sedang mencari ritel ponsel besar, antara Svyaznoy atau ritel ponsel terbesar Rusia Euroset. Berdasarkan sumber yang dikutip Reuters, pemilik Euroset, Alexander Mamut berniat menjual 50,1% saham miliknya. Sedangkan Nogotkov dikabarkan bersiap menjual 88% miliknya di Svyaznoy.
Nogotkov belum mau mengomentari kabar tentang tawaran dari Rostelecom tersebut. Sampai saat ini, dia belum memberikan tanda-tanda akan mengeksekusi instrumen penambahan dana mana yang akan dipilihnya.
Gerai ritel ponsel Svyaznoy tumbuh dari cikal bakal Maximus. Kini perusahaan ini memiliki jaringan hingga 2.400 gerai dengan omzet mencapai US$ 5 miliar.
Tak melulu memikirkan soal duit untuk perusahaan, Nogotkov juga selalu menjaga suasana kerja. Pria yang menekuni bisnis sejak usia 12 tahun ini mengklaim, senang dengan suasana kerja yang asyik dan santai. Dia ingin suasana kerja rileks, agar para pekerja tak semata merasakan kerja sebagai kewajiban.
Nogotkov menjelaskan, sistem ini terinspirasi dari cara kerja karyawan Google Inc. "Orang-orang boleh mengenakan pakaian yang mereka suka dan saya tidak akan mengukur lama waktu mereka berada di dalam kantor," kata dia.
Meski begitu, Nogotkov mengaku kerap menghabiskan akhir pekan dengan bekerja, ketimbang bersenang-senang dengan teman-temannya. Usahanya tidak sia-sia.
Svyaznoy kini memegang rantai penjual ponsel terbesar kedua di Rusia. Andai Nogotkov segera mengeksekusi penjualan atau penawaran saham perusahaannya ke publik, kekayaannya bisa meroket, dengan catatan, bisnisnya juga terus melesat.
Nogotkov tercatat sebagai orang terkaya Rusia ke-90 dengan kekayaan US$ 1 miliar. Forbes baru saja mendapuknya sebagai salah satu orang terkaya dunia pada Maret lalu lewat usaha ponsel, perbankan, dan ritel perhiasan Pandora.
(Selesai)













