CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mediterania Timur kembali tegang, kapal penjaga pantai Turki dan Yunani bertabrakan


Jumat, 08 Januari 2021 / 14:23 WIB
Mediterania Timur kembali tegang, kapal penjaga pantai Turki dan Yunani bertabrakan
ILUSTRASI. Sebuah kapal penjaga pantai Turki berpatroli di Laut Aegea, lepas pantai Turki, 20 April 2016.


Sumber: Euronews | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Laut Mediterania Timur kembali menegang pasca insiden tabrakan antara kapal penjaga pantai Turki dan Yunani terjadi pada Rabu (6/1) dini hari.

Dilansir dari Euronews, kedua kapal patroli tersebut bertemu di Laut Aegea dekat Pulau Imia atau Kardak dalam bahasa Turki. Kedua pihak melaporkan tidak ada cedera yang dialami para awaknya.

Kedua negara yang memang sedang berselisih ini memberikan pernyataan yang berseberangan. Yunani mengatakan, kapal mereka telah diganggu oleh kapal Turki sehingga mengakibatkan kerusakan ringan.

Sebaliknya Turki menuduh dua kapal Yunani telah melanggar wilayah perairan mereka.

"Melalui upaya pencegahan yang dilakukan oleh empat kapal penjaga pantai Turki, dua kapal Yunani yang melanggar wilayah perairan telah disingkirkan," kata Turki dalam pernyataan Kamis (7/1), seperti dikutip dari Euronews.

Baca Juga: Rusia dan Turki tetap kembangkan kerjasama teknis militer, walau ada tekanan dari AS

Yunani menggambarkan tabrakan tersebut sebagai gangguan dan mengatakan kapal mereka melakukan tugas di wilayah laut yang lebih luas.

Perselisihan antara Turki dan Yunani terkait sengketa wilayah laut Mediterania Timur telah berlangsung selama beberapa dekade dan masih belum menemui titik tengah.

Dua negara yang sama-sama bergabung dalam NATO ini memperebutkan hak kedaulatan di Laut Aegea serta jarak pasti Zona Ekonomi Eksklusif di Mediterania Timur.

Beberapa bulan terakhir, perselisihan dua negara kian memuncak setelah kapal fregat Yunani bertabrakan dengan fregat Turki pada Agustus 2020 lalu.

Di 1996, kedua negara bahkan pernah di ambang peperangan terkait perebutan kedaulatan Pulau Imia atau Kardak yang tak berpenghuni. Beruntung intervensi diplomatik Amerika Serikat berhasil meredam potensi perang.

Selanjutnya: Di Indo-Pasifik, Jepang buka peluang kerjasama pertahanan dengan negara Eropa



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×