Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar
KONTAN.CO.ID - MEXICO CITY. Pengadilan tinggi Meksiko memberikan perintah kepada Pemerintah negara itu untuk menerbitkan peraturan tentang ganja untuk keperluan medis.
Perintah pengadilan itu diputuskan pada Rabu (14/08) waktu setempat, berkat gugatan yang diajukan keluarga pengidap epilepsi.
Seorang anak pengidap epilepsi tidak bisa mendapatkan obat yang berasal dari zat ganja tetrahydrocannabinol (THC) yang ia butuhkan untuk mengobati penyakitnya.
Peraturan tentang ganja untuk keperluan medis harus diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan Meksiko dalam waktu enam bulan sejak keputusan pengadilan tinggi dirilis.
Pengadilan tinggi menyebut, kegagalan pemerintah menerbitkan peraturan legalisasi ganja untuk kebutuhan medis telah memberikan risiko tinggi bagi pasien, termasuk anak-anak.
Padahal legalisasi ganja untuk kepentingan medis dan ilmiah di Meksiko sudah diputuskan dalam reformasi Juni 2017.
"Karena tidak adanya aturan yang mengatur penggunaan terapeutik ganja, tidak mungkin bagi penggugat untuk mengakses pengobatan menggunakan zat ini atau turunannya," kata pengadilan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters (15/08).
Kementerian Kesehatan Meksiko dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu menyatakan, pihaknya akan mematuhi putusan pengadilan dan memastikan akses anak untuk mendapatkan perawatan.
Meksiko juga mengajukan legalisasi ganja untuk rekreasional
Di sisi lain, Pemerintah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador pada November 2018 telah mengajukan rancangan undang-undang baru.
Rancangan legislasi itu diusulkan untuk menciptakan industri ganja medis.
Selain itu, regulasi tersebut mendorong dibukanya akses legal penggunaan ganja bagi kepentingan rekreasional.
Pemerintah Meksiko mengajukan RUU anyar itu sebagai bagian dari rencana memerangi kejahatan akibat perdagangan gelap narkoba, terutama ganja.
Jika RUU ini jadi disahkan, Meksiko akan menjadi salah satu negara terpadat di dunia yang melegalkan ganja untuk berbagai keperluan.