Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan, dia bersedia untuk memulihkan hotline antar-Korea Utara dan Korea Selatan yang sempat terputus, mulai bulan depan.
Hal tersebut diungkapkan Kim dalam pidatonya di Majelis Rakyat Tertinggi. Lebih lanjut, dalam pernyataannya, Kim juga menuduh Amerika Serikat mengusulkan pembicaraan baru tanpa mengubah "kebijakan bermusuhan" dengan Korea Utara.
Kim mengatakan, ancaman militer AS dan kebijakan bermusuhan ternyata tetap tidak berubah di bawah pemerintahan baru Presiden Joe Biden.
Di sisi lain, pemerintahan Biden mengatakan telah menghubungi Pyongyang untuk memecahkan kebuntuan atas pembicaraan yang bertujuan untuk membongkar program nuklir dan misilnya dengan imbalan keringanan sanksi AS.
Baca Juga: Terjawab, Korea Utara lakukan uji coba rudal hipersonik baru pada Selasa (28/9)
Namun Kim mengatakan, tawaran keterlibatan kembali dan dialog hanyalah "penutup" untuk kebijakan permusuhan yang berkelanjutan.
Walau begitu, Kim menyatakan kesediaannya untuk menghubungkan kembali hotline antar-Pyongyang dan Seoul mulai Oktober "sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan harapan masyarakat akan hubungan yang lebih baik dan perdamaian abadi" antara kedua pihak, kata kantor berita resmi KCNA.
Sekedar mengingatkan, Korea Utara memutuskan hotline pada awal Agustus, hanya beberapa hari setelah membukanya kembali untuk pertama kalinya dalam setahun di tengah ketegangan hubungan dengan Korea Selatan.