kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menanti aksi The Fed, bursa saham Asia menguat


Senin, 13 Desember 2021 / 15:03 WIB
Menanti aksi The Fed, bursa saham Asia menguat
ILUSTRASI. Bursa saham Jepang. REUTERS/Kim Kyung-Hoon/File Photo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bursa saham Asia menguat pada Senin (13/12) sebagai reaksi terhadap pertemuan sejumlah bank sentral serta kemungkinan stimulus di Amerika Serikat (AS) pada minggu ini. 

Di Jepang, indeks Nikkei naik 1,0% sebagai sentimen terbaik sejak akhir 2018. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik juga naik 0,8% setelah meningkat 1,7% pada minggu lalu. 

Saham China juga naik 1,4% menjadi lonjakan 3,1% pekan lalu di tengah harapan untuk lebih banyak stimulus setelah Beijing baru-baru ini melonggarkan persyaratan cadangan bank.

Bank Sentral AS, Federal Reserve System (The Fed) memberi sinyal pengurangan pembelian aset yang lebih cepat pada minggu ini. Rencana itu lebih awal untuk potensi kenaikan suku bunga acuan. 

Baca Juga: Ekonomi seret, mata uang yuan China bisa perkasa tahun ini, apa penyebabnya?

Pasar sudah jauh di depan, dengan kenaikan harga penuh menjadi 0,25% pada bulan Mei dan naik menjadi 0,75% pada akhir tahun. 

Tak hanya itu, pasar juga merespon pertemuan di sejumlah bank sentra, seperti Bank Sentral Eropa, Bank Inggris dan Bank Jepang. Pertemuan ini sebagai tanda normalisasi kebijakan yang akan dikeluarkan bank sentral. 

Reaksi terukur pasar terhadap laporan inflasi AS pada Jumat lalu menunjukkan banyak aspek yang sudah diperhitungkan dalam kebijakan. Meskipun demikian, pertemuan mereka akan berisiko dan berdampak pada pasar. 

"Prospek kebijakan moneter global dalam transisi di berbagai geografi dengan kecepatan yang berbeda-beda adalah untuk hadapi volatilitas, dan orang dapat berpendapatan demikian karena adanya peningkatan risiko di sekitar virus," kata Kepala Srategi Global NatWest Markets John Briggs, dikutip dari Reuters, Senin (13/12).

Baca Juga: Australia-Korsel sahkan kesepakatan pertahanan senilai ratusan juta dolar

Penyebaran virus varian Omicron tetap menjadi perhatian dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Ia memperingatkan gelombang pasang akibat kasus baru Omicron. 

"Tetapi sekali lagi, pasar mengandalkan vaksin untuk membatasi kejatuhan ekonomi," terangnya. 




TERBARU

[X]
×