Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MINNEAPOLIS. Kematian George Floyd pada awal pekan ini memunculkan gelombang demonstrasi di AS, di mana massa menyerukan agar polisi tak lagi memaki kekerasan.
Floyd adalah pria kulit hitam tak bersenjata yang tewas pada Senin (25/5/2020), setelah polisi Minneapolis membekuknya di sebuah toko.
Salah satu polisi, Derek Chauvin, menindihnya selama delapan menit di mana George Floyd sempat terekam berteriak "aku tak bisa bernapas".
Baca Juga: Amerika Serikat panas, kematian George Floyd bikin chaos polisi vs demonstran meluas
Dia pindah ke Minneapolis setelah dibebaskan dari penjara, dan dikenal sebagai " raksasa lembut yang berusaha mengubah hidupnya".
Salah satu teman Floyd, Christopher Harris, menyebut sahabat lamanya itu lahir di North Carolina 46 tahun silam, dan sempat tinggal di Houston.
Namun di pindah ke kota terbesar di Minnesota itu beberapa tahun lalu demi mendapatkan pekerjaan, seperti dilaporkan Sky News Sabtu (30/5/2020).
Dia mendapat panggilan sayang "Big Floyd", dan ayah putri berusia enam tahun serta hidup bersama ibunya, Roxie Washington.
Kepada Houston Chronicle, sang ibu mengungkapkan putranya itu adalah ayah yang baik, di mana mereka berdua membesarkan anakya, Gianna. Dia disebut mempunyai pacar bernama Courteney Ross.
Baca Juga: Aksi memprotes kematian George Floyd meluas ke 30 kota Amerika Serikat
Sang kekasih begitu hancur setelah mendengar kabar George Floyd tewas. Kepada Star Tribune, Ross dia terbangun dan mendapati Minneapolis membara karena massa bergerak untuk memprotes kematiannya.
Menurut sang kekasih, jika saja Floyd masih hidup, maka dia akan begitu sedih. "Dia menyukai kota ini. Dia datang (dari Houston) untuk mencari peruntungan," jelasnya.
Floyd disebut merupakan atlet bertalenta, di mana dia dikabarkan sangat bagus dalam olahraga sepak bola serta bola basket.
Salah satu mantan teman sekelasnya, Donnell Cooper, menyebut Floyd mempunyai kepribadian yang pendiam, namun dia dikenal lemah lembut.
Baca Juga: Protes merebak di banyak kota AS, insiden di Minneapolis gagal diredam
Washington menerangkan, anaknya itu tidak tamat sekolah, dan sempat mengembangkan karier di dunia musik dengan mendirikan grup hip hop bernama Screwed Up Click.
Karena mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan di Houston, Floyd kemudian mencoba menjajal kesempatan di Minneapolis. Di sana, dia menjalani dua pekerjaan.
Yakni sebagai sopir truk serta penjaga keamanan sebuah restoran Amerika Latin bernama Conga Latin Bistro.
Salah satu pelanggan Conga, Jessi Zendejas, dalam unggahannya di Facebook menyatakan Floyd "begitu suka mendapat pelukan dari orang yang dikenalnya".
"(Dia) akan marah jika kalian tak berhenti untuk menyapanya, karena dia menyukai melihat semua orang bersenang-senang," ulas Zendejas.
Baca Juga: Cerita tragis kematian pria kulit hitam George Floyd di dengkul polisi Minneapolis
Dalam unggahan lain, temannya yang bernama Oscar Smallwood menekankan, Floyd adalah "raksasa lembut yang sudah mendapatkan sayapnya".
Berdasarkan dokumen pengadilan, dia sempat ditangkap pada 2007 karena melakukan "invasi rumah" dan perampokan bersenjata, di mana dia dihukum selama lima tahun.
Dalam video terbarunya di media sosial, dia membicarakan sikapnya mengenai kekerasan bersenjata. "Generasi muda jelas tersesat," ujar dia. (Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "George Floyd, Raksasa Lembut yang Berusaha Mengubah Hidupnya"