kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menlu Retno: Selain migas, kerjasama perdagangan Indonesia-Kwait akan ditingkatkan


Rabu, 04 September 2019 / 12:08 WIB
Menlu Retno: Selain migas, kerjasama perdagangan Indonesia-Kwait akan ditingkatkan
ILUSTRASI. Menlu Retno Marsudi


Sumber: TribunNews.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memimpin sidang komisi bersama (SKB) yang pertama digelar dengan Kuwait, di Kuwait City, pada Senin (2/9). Dalam pertemuan itu Menlu Retno Marsudi juga didampingi oleh Menlu Kuwait, Sheikh Sabah Khaled Al Hamad Al Sabah.

“Sidang Komisi Bersama Indonesia dan Kuwait adalah platform yang dapat digunakan untuk memperkuat kerja sama kedua negara terutama di bidang ekonomi," ujar Retno Marsudi dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (4/9).

Dalam pertemuan SKB, kedua Menlu sepakat memperkuat kerja sama ekonomi antara lain bidang perdagangan, investasi dan kerja sama untuk mengirim pekerja skilled dari Indonesia.

"Perdagangan kedua negara juga perlu ditingkatkan di luar sektor minyak dan gas. Ada beberapa usulan tambahan, antara lain di bidang industri halal, ekonomi digital dan ekonomi kreatif," jelas mantan Dubes RI untuk Belanda ini.

Baca Juga: Siapa sebenarnya Benny Wenda, tokoh yang dituding di balik kerusuhan Papua?

Di bidang investasi, Kuwait Foreign Petroleum Company Exploration Company (KUFPEC) dan Kuwait Investment Authority (KIA) menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di sektor upstream dan downstream industri migas di Indonesia.

Nantinya, Indonesia dan Kuwait bersepakat melanjutkan perundingan perjanjian promosi dan perlindungan investasi kedua negara. “Perjanjian ini akan memberikan kepastian dan rasa aman bagi investor kedua negara” sebut Retno Marsudi.

Terkait dengan tenaga kerja profesional, tenaga kerja profesional Indonesia sangat diminati di Kuwait khususnya di bidang kesehatan seperti perawat, tenaga ahli bidang IT, engineers di bidang migas dan juga di bidang hospitalities perhotelan, restaurant, SPA dan lainnya.

Dalam kesempatan kunjungan, telah dilakukan Indonesia Labour Market yang mempertemukan Perusahaan Pengirim tenaga Kerja Profesional dengan Perusahaan Penerima Tenaga Kerja profesional di Kuwait.

Baca Juga: Jokowi panggil sejumlah menteri malam ini bahas gejolak yang terjadi di Papua

Menlu Retno Marsudi juga melakukan pertemuan dengan Putera Mahkota, Shaikh Nawaf Al-Ahmed Al-Jaber Al-Sabah dan Perdana Menteri Kuwait Shaikh Jaber Al Mubarak Al Hamad Al Sabah.

Kedua Menlu juga membahas perkembangan situasi di Kawasan dan global yang menjadi kepentingan bersama, seperti isu Palestina.

Dalam pertemuan Sidang Komisi Bersama ke-1 ini telah ditandatangani 4 perjanjian atau MoUs antara kedua negara yaitu fasilitas bebas visa kunjungan singkat bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, kerja sama pendidikan dan training diplomatik, kerja sama di bidang riset dan pendidikan tinggi, serta pengembangan minyak dan gas.

Kuwait adalah salah satu mitra energi terbesar Indonesia, dengan nilai impor migas dari Kuwait mencapai US$ 214 juta (2018). Nilai perdagangan kedua negara mencapai lebih dari US$ 403 juta (2018). (Rina Ayu Panca Rini)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Menlu Retno Marsudi Pimpin Sidang Komisi Bersama Pertama Indonesia-Kuwait"




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×