kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Merasa kian terancam, Trump mau tutup dua kantor konsulat tersisa di Rusia


Minggu, 20 Desember 2020 / 07:59 WIB
Merasa kian terancam, Trump mau tutup dua kantor konsulat tersisa di Rusia
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memberi tahu anggota parlemen tentang rencananya untuk menutup dua konsulatnya yang tersisa di Rusia.

Dalam pemberitahuan tertanggal 10 Desember, Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Kongres bahwa mereka bermaksud untuk menutup konsulat di Vladivostok dan menghentikan operasi di konsulat di Yekaterinburg.

Penutupan kedua konsulat ini akan membuat AS hanya memiliki satu pos diplomatik di Rusia yakni Kedutaan Besar AS di Moskow di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua negara dan pemberitahuan itu datang ketika Presiden terpilih Joe Biden bersiap untuk mengambil alih kendali pemerintahan AS. 

Baca Juga: Negara-negara di Asia Pasifik tidak dijamin mendapat vaksin Covid-19 lebih awal

Tak lama setelah pemberitahuan dikirim ke Kongres muncul berita tentang serangan siber yang meluas dan terus-menerus terhadap berbagai lembaga pemerintah federal serta sejumlah perusahaan Fortune 500. Serangan itu diduga ada kaitannya dengan Rusia.

Menurut pemberitahuan tersebut, yang salinannya diperoleh CNN pada hari Jumat, Departemen Luar Negeri AS mengatakan "bermaksud untuk mengambil langkah-langkah ini sebagai tanggapan atas tantangan kepegawaian yang sedang berlangsung untuk misi AS di Rusia setelah pembatasan personel yang diberlakukan Rusia pada 2017 tentang misi AS dan kebuntuan yang diakibatkan oleh Rusia atas visa diplomatik."

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengkonfirmasi langkah yang dimaksud, dengan mengatakan bahwa "Menteri Luar Negeri, dalam konsultasi erat dengan Duta Besar John Sullivan, telah memutuskan untuk menutup Konsulat Jenderal AS di Vladivostok dan untuk menghentikan operasi di Konsulat Jenderal AS di Yekaterinburg sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan operasi yang aman dan terjamin dari misi diplomatik AS di Federasi Rusia. "

"Keputusan Departemen tentang konsulat AS di Rusia diambil untuk mengoptimalkan pekerjaan misi AS di Rusia," kata juru bicara tersebut.

Baca Juga: Jumlah kasus virus corona di dunia kini sudah menembus angka 75 juta

"Penataan ulang personel di Kedutaan Besar AS Moskow akan memungkinkan kami untuk memajukan kepentingan kebijakan luar negeri kami di Rusia dengan cara yang paling efektif dan aman," katanya.

Pemberitahuan kongres mengatakan bahwa 10 diplomat AS yang ditugaskan di konsulat akan dipindahkan ke kedutaan di Moskow dan 33 staf yang dipekerjakan secara lokal akan diberhentikan. 

Departemen untuk sementara menghentikan operasi pada Maret di konsulat di Vladivostok karena pandemi virus corona. Pemerintah Rusia memaksa penutupan konsulat AS di St.Petersburg pada 2018 sebagai tindakan pembalasan. Kini, dengan rencana penutupan dua konsulat yang tersisa semua layanan untuk warga Amerika akan difokuskan di Moskow.

Selanjutnya: Selama musim dingin, China akan melakukan vaksinasi bagi kelompok berisiko tinggi


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×